Bahasa Arab Angka 1-1000000 dan Kaidah-Kaidahnya
Mufrodat angka dalam bahasa arab |
Dalam belajar angka, kita tidak hanya menghapal bahasa arabnya saja. Namun kita juga mempelajari cara menulisnya, cara merangkainya, dan juga cara membacanya. Karena praktek pemakaian angka dalam bahasa arab berbeda dengan praktek pemakaiannya dalam bahasa indonesia. Termasuk juga simbol angka arab berbeda dengan simbol angka dalam bahasa indonesia.
Bahasa Arab Angka 1-50
Tulisan angka dalam bahasa arab |
Bahasa Arab Angka 60-100
Bahasa Arab Angka 200-1000
Bahasa Arab Angka 2000-10000
Bahasa Arab Angka 20000-100000
Bahasa Arab Angka 200000-1000000
Kaidah Penggunaan Angka 1 Sampai 100 Dalam Bahasa Arab
Biasanya kita menggunakan angka untuk menyebutkan jumlah sesuatu, misal: 2 meja, 7 buku, 20 rumah, dan lain sebagainya. Dalam menggunakannya, kalian harus tau kaidah-kaidah atau tata cara penggunaannya. Berikut ini penjelasannya :
Kaidah Angka 1-2
Dalam menyebutkan jumlah sesuatu yang berjumlah 1, maka cukup sebutkan mufrodatnya dalam bentuk mufrod, kemudian disertai menyebut angka satu dibelakangnya. Misal apabila kita menyebut 1 mobil, maka bahasa arabnya adalah وَاحِدَةٌ سَيَّارَةٌ . apabila ingin menyebut jumlah sesuatu yang berjumlah 2, maka cukup sebutkan mufrodatnya dalam bentuk mutsanna, kemudian disertai menyebut angka dua dibelakangnya. Misal apabila kita menyebut 2 mobil, maka bahasa arabnya adalah إِثْنَانِ سَيّارَتَانِ . contohnya dalam kalimat adalah sebagai berikut :
لَدَيَّ
سَيَّارَةٌ وَاحِدَةٌ |
1 |
Aku memiliki 1 mobil |
|
لَدَيَّ
سَيَّارَتَانِ إِثْنَانِ |
2 |
Aku memiliki 2 mobil |
Kaidah Angka
3-10
a)
Adad
(angka) berjenis mudzakkar apabila ma’dudnya (sesuatu
yang di jumlah) berjenis muannats.
b)
Adad
(angka) berjenis muannats apabila ma’dudnya (sesuatu yang di
jumlah) berjenis mudzakkar.
c)
Ma’dud
(sesuatu yang dijumlah) dijadikan jamak.
d)
Ma’dud
(sesuatu yang dijumlah) dii’rab jar.
e)
Adad (angka) dii’rab
sesuai kedudukannya dalam kalimat.
Untuk lebih jelasnya, mari langsung kita praktekkan, contohnya:
اِشْتَرَيْتُ
ثَلَاثَةَ كُتُبٍ |
1 |
Aku telah membeli 3 buku |
|
فِيْ الْحَقِيْبَةِ ثَلَاثُ
مَجَلَّاتٍ |
2 |
Di dalam tas, ada 3 majalah |
Untuk
contoh nomor 1, ma’dudnya adalah buku ( كِتَابٌ ) Jamaknya ( كُتُبٌ
). sedangkan adadnya adalah 3 ( ثَلَاثَةٌ ) atau
( ثَلَاثٌ
). Pada kalimat tersebut adadnya dii’rab manshub karena dia berkedudukan
sebagai maf’ul bih (obyek).
Untuk
contoh nomor 2, ma’dudnya adalah majalah ( مَجَلَّةٌ )
jamaknya ( مَجَلَّاتٌ ). Sedangkan adadnya adalah 3 ( ثَلَاثَةٌ ) atau ( ثَلَاثٌ ). Pada kalimat tersebut
adadnya dii’rab marfu’ karena dia berkedudukan sebagai mubtada'.
Kaidah Angka 11-12
a)
Adadnya
(angkanya) terdiri dari 2 kata, yaitu 1 atau 2 dan 10 . maka ia harus
sama-sama mudzakkar apabila ma’dudnya mudzakkar. Dan ia sama-sama
muannats apabila ma’dudnya muannats.
b)
Adad
(angka) termasuk isim mabni, dia dii’rab mahalli sesuai
kedudukannya dalam kalimat.
c)
Ma’dud
(yang dihitung) dii’rab manshub sebagai tamyiz.
Untuk lebih jelasnya, mari langsung kita praktekkan, contohnya:
فِيْ
الْفَصْلِ أَحَدَ عَشَرَ طَالِبًا |
1 |
Di dalam kelas ada 11 siswa |
|
فِيْ
الْفَصْلِ إِثْنَا عَشَرَ طَالِبًا |
2 |
Di dalam kelas ada 12 siswa |
|
فِيْ
الْفَصْلِ إِحْدَى عَشْرَةَ طَالِبَةً |
3 |
Di dalam kelas ada 11 siswi |
|
فِيْ
الْفَصْلِ إِثْنَتَا عَشْرَةَ طَالِبَةً |
4 |
Di dalam kelas ada 12 siswi |
Pada contoh nomor 1, adadnya adalah عَشَرَ أحَدَ . Sedangkan ma’dudnya adalah طَالِبًا . adadnya (عَشَرَ أحَدَ ) adad murokkab mabni menempati tempatnya rafa’ karena ia sebagai mubtada’ muakkhar. Sedangkan ma’dudnya (طَالِبًا) dii’rab manshub karena ia sebagai tamyiz.
Kaidah Angka 13-99
a)
Apabila
ma’dudnya mudzakkar, maka adadnya harus muannats, dan apabila ma’dudnya
muannats, maka adadnya harus mudzakkar.
b)
Ma’dudnya
dii’rab manshub, sebagai tamyiz.
c) Adadnya i’rabnya menyesuaikan tempatnya dalam kalimat.
فِيْ
الْفَصْلِ ثَلَاثَةَ عَشَرَ طَالِبًا |
1 |
Didalam kelas ada 13 siswa |
|
فِيْ
الْفَصْلِ أَرْبَعَةَ عَشَرَ طَالِبًا |
2 |
Didalam kelas ada 14 siswa |
|
فِيْ
الْفَصْلِ ثَلَاثَ عَشرَةَ طَالِبَةً |
3 |
Didalam kelas ada 13 siswi |
|
فِيْ
الْفَصْلِ أَرْبَعَ
عَشرَةَ طَالِبَةً |
4 |
Didalam kelas ada 14 siswi |
|
فِيْ
الْفَصْلِ خَمْسَةٌ وَعِشْرُوْنَ طَالِبًا |
5 |
Didalam kelas ada 25 siswa |
|
فِيْ
الْفَصْلِ خمْسٌ وَ
عِشْرُوْنَ طَالِبَةً |
6 |
Didalam kelas ada 25 siswi |
Pada contoh nomor 1, adadnya (ثَلَاثَةَ عَشَر) menempati jabatan kalimat mubtada’ muakkhar, sedangkan ma’dudnya beri’rab manshub sebagai tamyiz. Adapun khabarnya adalah jar majrur (فِيْ الْفَصْلِ) .
Kaidah Angka
100 Ke atas
Di dalam angka 100 ke atas, tidak ada perbedaan antara muannats dan mudzakkar. Kalian bisa menggunakan adat mudzakkar pada waktu ma’dud mudzakkar, ataupun adad mudzakkar pada waktu ma’dud muannats . intinya adadnya tetap mudzakkar meskipun ma’dudnya mudzakkar atau muannats.
فِيْ
الْفَصْلِ مِائَةُ طَالِبٍ |
1 |
Di dalam kelas ada 100 siswa |
|
فِيْ
الْفَصْلِ مِائَتَا طَالِبٍ |
2 |
Di dalam kelas ada 200 siswa |
|
فِيْ
الْفَصْلِ أَرْبَعُ مِائَةِ طَالِبَةٍ |
3 |
Di dalam kelas ada 400 siswi |
|
فِيْ
الْفَصْلِ خَمْسُ مِائَةِ طَالِبٍ |
4 |
Di dalam kelas ada 500 siswa |
Bilangan Bertingkat Dalam Bahasa Arab
Dalam bahasa arab, dikenal juga angka bertingkat, untuk menyebut sesuatu yang berurutan. Perhatikan tabel bilangan bertingkat berikut ini !
Bilangan bertingkat 1
sampai 100 |
||
Yang ke-1 |
الْأُوْلَى |
الأَوَّلُ |
Yang ke-2 |
الثَّانِية |
الثَّانِي |
Yang ke-3 |
الثَّالِثة |
الثَّالِث |
Yang ke-4 |
الرَّابِعَة |
الرَّابِع |
Yang ke-5 |
الْخَامِسَة |
الْخَامِس |
Yang ke-6 |
السَّادِسَة |
السَّادِس |
Yang ke-7 |
السَّابِعَة |
السَّابِع |
Yang ke-8 |
الثَّامِنَة |
الثَّامِن |
Yang ke-9 |
التَّاسِعَة |
التَّاسِع |
Yang ke-10 |
الْعَاشِرَة |
الْعَاشِر |
Yang ke-11 |
الْحَادِيَةَ
عَشَرَةَ |
الْحَادِيَ عَشَرَ |
Yang ke-12 |
الثَّانِيَةَ
عَشَرَةَ |
الثَّانِيَ عَشَرَ |
Yang ke-20 |
الْعِشْرُوْنَ |
الْعِشْرُوْنَ |
Yang ke-21 |
الْحَادِيَةَ
وَالْعِشْرُوْنَ |
الْحَادِيَ وَ الْعِشْرُوْنَ |
Yang ke-22 |
الثَّانِيَةَ
وَالْعِشْرُوْنَ |
الثَّانِيَ وَالْعِشْرُوْنَ |
Yang ke-30 |
الثَّلَاثُوْنَ |
الثَّلَاثُوْنَ |
Yang ke-33 |
الثَّالِثَةَ
وَ الثَّلَاثُوْنَ |
الثَّالِثَ وَ الثَّلَاثُوْنَ |
Yang ke-40 |
الْأَرْبَعُوْنَ |
الْأَرْبَعُوْنَ |
Yang ke-98 |
الثَّامِنَةَ
وَ التِّسْعُوْنَ |
الثَّامِنَ وَ التِّسْعُوْنَ |
Yang ke-109 |
التَّاسِعَةَ
وَ الْمِائَةَ |
التَّاسِعَ وَ الْمِائَةَ |
Contoh Kalimat Bahasa Arab Tentang Bilangan Bertingkat
Contoh Kalimat Yang Memakai Bilangan
Bertingkat Dalam Bahasa Arab |
|
قَرَأْتُ
الصَّفْحَةَ الثَّانِيَةَ مِنْ هَذا الْكِتَابِ |
1 |
Aku membaca halaman yang ke 2 dari buku ini |
|
أَنَامُ
فِيْ الْغُرْفَةِ الثَّالِثَةِ |
2 |
Aku tidur di kamar yang ke-3 |
Menghapal
angka arab memang menyenangkan, dan terkesan mudah. Namun apabila sudah masuk
pembahasan kaidah penggunaanya, akan terasa susah dan membingungkan, karena
serasa terbolak balik antara penggunaan mudzakkar dan muannats.
Namun tiada yang mustahil apabila kita serius dalam belajar. Yang penting konsisten sedikit demi sedikit kita tetap terus belajar. Semoga pembahasan bahasa arab angka serta kaidah penggunaannya ini bermanfaat, dan bisa memahamkan pembaca. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.