Contoh Naskah Kultum tentang Rezeki

kultum tentang rezeki
Sumber: beritadiy.pikiran-rakyat.com

Arobiyahinstitute.com | Kalian sedang mencari contoh naskah kultum tentang rezeki? Kalau iya, mungkin bisa mencoba naskah kultum yang telah kami buat. 

Persoalan rezeki memang menarik untuk dibahas. Karena mungkin, sejauh ini cukup banyak manusia-manusia yang diperbudak dengannya, sampai-sampai rela mengerjakan hal-hal yang tidak dibenarkan dalam syariat hanya untuk mendapatkan harta yang kerap disebut-sebut sebagai ‘rezeki’ itu. Untuk itu, kita bisa menasehati orang-orang di sekeliling kita dengan kultum tentang rezeki. Berikut contohnya.

Rezeki Bukan Berupa Harta Benda Saja

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Segala puji dan syukur hanya untuk Allah. Tuhan sekalian alam, yang telah memberikan kita banyak kenikmatan. Shalawat dan salam, semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah, sang teladan terbaik sepanjang masa. Mari sama-sama kita bershalawat kepada beliau dengan melafadzkan, allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad. Semoga kelak, kita mendapatkan syafaat beliau di yaumil akhir. 

Hadirin yang dirahmati Allah. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan kultum tentang rezeki. 

Rezeki merupakan salah satu pembahasan menarik dan cukup menyita perhatian banyak orang. Dan mirisnya, banyak yang beranggapan, bahwa rezeki hanyalah sebatas harta benda yang bisa kita dapatkan. Sehingga tidak sedikit di antara kita yang rela mengerjakan apapun hanya untuk mendapatkan kekayaan yang melimpah. Mobil mewah, rumah bagus, tanah berhektar-hektar, dan kekayaan harta benda lainnya. Na’udzubillah.

Bahkan yang ironisnya lagi, segala cara dilakukan untuk mendapatkan kesenangan dunia tersebut. Padahal saudaraku, yang namanya rezeki itu bukan hanya dalam bentuk materi semata. Tapi jauh lebih luas dari pada itu. Ingat, memiliki keluarga yang harmonis? Itu rezeki, dan menjadi rezeki yang sangat tak ternilai, karena banyak di luar sana orang yang tidak mendapatkannya. Kemudian, teman yang baik, apakah bukan rezeki? Tentu rezeki. Sebab teman-temen tersebutlah yang akan menuntun kita dan mengingatkan kita tatkala kita mulai salah arah. Jadi, berhentilah untuk menilai rezeki adalah harta benda semata. 

Benar, segalanya memang butuh uang. Namun, sewajarnya saja. Selagi kita berusaha mencarinya dengan cara yang halal, Allah akan berikan jalan Nya. Akan selalu ada saja. Meski tidak banyak. Karena pada hakikatnya, rezeki yang diberikan oleh Allah adalah rezeki yang mampu kita tanggung. Jadi kalau saat ini rezeki harta kita hanya sedikit, berhusnudzdzan lah, dan bersyukur, karena mungkin, kita masih mampu mengelola yang sedikit itu. 

Apapun rezeki yang kita miliki saat ini, maka harus disyukuri. Karena dengan syukur, akan ditambahkan oleh Allah. Sebagaimana yang terdapat di dalam QS. Ibrahim ayat 7. Yang berbunyi:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Hadirin yang dirahmati oleh Allah. Oleh karena itu, tekankan prinsip ‘yang penting halal’ tatkala kita sedang mencari harta. Sebab, prinsip tersebut akan membuat kita berusaha untuk mencari jalan yang halal, yang diberkahi oleh Allah, dan Allah pasti akan membantu. Karena kalau sampai ada harta haram yang masuk ke dalam rezeki kita, dan dimakan oleh keluarga kita, maka akan ada banyak kerugian yang kita dapatkan. Na’udzubillah. Semoga Allah mudahkan langkah kita, dan berikan kita keberkahan rezeki. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Demikian contoh kultum tentang rezeki dari kami, semoga bermanfaat. Baca juga contoh kultum dengan berbagai tema lainnya yang telah saya tulis di blog ini.