Kultum Singkat Tentang Dunia Dan Akhirat

Kultum Singkat Tentang Dunia Dan Akhirat
Sumber gambar: pixabay

Arobiyahinstitute | Tema kultum tentang dunia dan akhirat merupakan tema yang menarik dibahas. . Pembahasan tersebut nampaknya tetap menarik bahkan sampai kapanpun, keduanya akan tetap menjadi salah satu pembahasan yang seksi untuk disampaikan di berbagai forum.
Hal ini karena kita hidup, bukan hanya sekedar memikirkan yang saat ini saja kan? Tapi juga harus memikirkan kehidupan setelahnya. Tinggal bagaimana kita mengemasnya saja. Nah bagi anda yang mungkin ingin menyampaikan kultum, bisa banget mengangkat tema ini. Kalau misalnya masih bingung membuat naskah kultum singkat tentang dunia dan akhiratnya, bisa simak contohnya berikut.

Kultum Singkat tentang Dunia dan Akhirat

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Alhamdulillah. Pada hari yang berbahagia ini, kita masih diberikan kesempatan dan kesehatan oleh Allah. Sehingga masih bisa bersua dan belajar bersama. Shalawat dan salam kepada Rasulullah, yang merupakan seseorang dengan akhlak terbaik, yang syafaatnya kita nanti-nantikan di akhirat kelak.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan kultum singkat tentang dunia dan akhirat. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita menemukan banyak sekali kata-kata bijak tentang dunia dan akhirat kan? Dan tidak sedikit kata-kata bijak tersebut menyentuh hati kita. Salah satunya adalah kalimat ‘Dunia ini ibarat stasiun.

Yakni tempat persinggahan sebelum kita sampai ke tujuan.’ Iya kan? Kalau kita renungi kembali, kata-kata bijak tersebut benar adanya. Sebab dunia ini hanyalah persinggahan kita untuk sampai ke akhirat. Sebagaimana halnya stasiun hadirin, kita hanya singgah sebentar. Begitupun dengan dunia. Dunia ini hanyalah tempat kita singgah untuk sampai ke akhirat. Tempat kita menanam kebaikan-kebaikan, agar kita bisa bertemu dengan Tuhan membawa amalan-amalan tersebut.

Menariknya lagi, meskipun dunia ini hanyalah persinggahan, namun Islam menganjurkan pemeluknya untuk hidup secara seimbang. Yakni, tidak berlebihan dalam mengerjakan urusan dunia, begitupun dengan urusan akhirat. Hal ini sebagaimana yang terdapat di dalam Quran surah al-Qashash ayat 77 yang berbunyi:

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Ayat tersebut menjelaskan, bahwasanya Allah telah menyediakan akhirat sebagai tempat kita kembali setelah hidup di dunia sesuai dengan batasan yang telah Allah tetapkan. Dan dari ayat tersebut juga bisa kita lihat bahwasanya Allah menganugerahkan kenikmatan dunia kepada kita. Kalau kata Ustadz Adi Hidayat, silahkan nikmati dunia yang telah Allah berikan, tapi jangan lupa shalat. MasyaAllah.

Hadirin rahimahullah.....

Kita tahu, bahwa tidak ada yang kekal abadi di dunia ini. Semuanya akan diwafatkan, kemudian meninggalkan dunia yang fana. Dan satu per satu dari kita akan menghadapi Allah, menuju ke kehidupan yang abadi, yakni alam akhirat. Tentu, tidak ada di antara kita yang ingin kembali kepada Tuhan dengan tangan kosong atau dengan lumuran dosa kan?

Maka dari itu, mari sama-sama kita jadikan dunia ini sebagai ladang amal, yang kita tanami dengan kebaikan-kebaikan. Hal ini agar kelak kita memanennya di akhirat kelak. Kita bertemu dengan Allah membawa amalan-amalan baik kita selama dunia. Dan yang menariknya lagi, amalan-amalan yang bisa kita lakukan bukan hanya sebatas amalan-amalan yang terlihat besar. Seperti bersedekah sejumlah jutaan, memberikan makan 100 anak yatim, membangun masjid, dan yang lainnya. Tidak. Karena pada dasarnya, sekecil apapun perbuatan baik yang kita lakukan, akan sangat bernilai, dan akan Allah berikan ganjaran kebaikan. Sekecil apapun, bahkan sekecil biji dzarrah. Masya Allah.

Maka dari itu, lakukan, tanam kebaikan yang bisa kita lakukan. Sekecil apapun itu. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk memaksimalkan usia kita yang masih tersisa di dunia untuk menanam kebaikan-kebaikan yang bisa kita panen hasilnya di akhirat kelak. Lakukan kebaikan sekecil apapun yang bisa kita lakukan. Billahi fi sabilil haq, fastabiqul khairat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah contoh kultum singkat tentang dunia dan akhirat, semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian, dan terimakasih atas kunjungannya.