Ceramah Singkat tentang Hutang

Ceramah Singkat tentang Hutang
 

Arobiyahinstitute.com | Hutang menjadi sebuah pembahasan menarik di berbagai kalangan. Apalagi mulai banyaknya fenomena orang yang meminjam uang jauh lebih galak dibandingkan dengan orang yang memberikan pinjaman. Bahkan karena fenomena ini banyak sekali meme yang bermunculan di media sosial. Dan sebagai seorang muslim kita mempunyai tugas untuk mengingatkan teman kita atau saudara kita. Nah salah satu cara mengingatkannya adalah dengan menyampaikan ceramah singkat tentang hutang.
Berikut adalah contoh ceramah singkat tentang hutang yang bisa anda pakai sebagai referensi ceramah.

Adab Ketika Berhutang

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أََمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam. Yang masih memberikan kita kesempatan untuk berubah sampai detik ini. Shalawat serta salam kepada baginda Muhammad, sang panutan terbaik sepanjang zaman. Yang namanya akan kekal abadi. Dan telah tertulis indah di dalam al-Quran.

Hadirin yang semoga selalu dalam lindungan Allah.......

Roda kehidupan ini berputar. Akan ada saat dimana kita merasa diberikan rezeki harta yang berlimpah oleh Allah, dan akan ada pula masanya dimana rezeki kita disempitkan oleh Nya. Dan sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan kan? Maka ketika kita sedang dilapangkan rezeki oleh Allah, tidak ada salahnya memberikan pinjaman kepada saudara kita yang membutuhkan. Dan sebagai yang dihutangi, kita juga harus sadar untuk membayarnya. Karena bagaimanapun hutang adalah sesuatu yang wajib dilunasi.

Uniknya dan yang cukup menyedihkannya adalah, saat ini kita bisa menemukan banyak sekali media yang menunjukkan bahwasanya orang yang dihutangi mendadak menjadi orang yang hilang ingatan, karena berpura pura lupa dengan hutangnya, bahkan kadang tidak sedikit pula orang yang berhutang menjadi lebih galak ketika diingatkan hutangnya. Naudzubillah.

Saudaraku, kita harus menyadari bahwasanya hal tersebut adalah sesuatu yang salah. Karena di dalam Islam kita dianjurkan untuk membayar hutang sesegera mungkin tatkala kita sudah mempunyai rezeki. Bukan malah sibuk membeli barang barang mewah. Dan dalam Islam pula hutang adalah sesuatu yang darurat. Dan kita dianjurkan untuk tidak mudah berhutang, dalam artian tidak meminjam uang kepada orang lain ketika tidak dalam kondisi yang mendesak.

Maka jangan bermudah mudah dalam berhutang. Dan tatkala sudah diberi pinjaman, usahakan membayarnya sesegera mungkin. Jangan justru dengan seenak hati, sengaja menundanya. Karena kita bahkan nggak pernah tahu, kalau bisa saja orang yang memberikan pinjaman juga sedang membutuhkan uang kan? Namun ia enggan untuk menagihnya.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwasanya Rasulullah bersabda yang berbunyi:
ﻣَﻄْﻞُ ﺍﻟْﻐَﻨِﻰِّ ﻇُﻠْﻢٌ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺃُﺗْﺒِﻊَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻠِﻰٍّ ﻓَﻠْﻴَﺘْﺒَﻊْ ‏

Penundaan (pembayaran hutang dari) seorang yang kaya adalah sebuah kezaliman, maka jika salah seorang dari kalian dipindahkan kepada seorang yang kaya maka ikutilah. (HR. Bukhari)

Hadirin yang dirahmati oleh Allah
Itu hanyalah salah satu hadis tentang hutang. Karena di hadis lain masih banyak sekali disebutkan perkara hutang ini. Yang mana ini menunjukkan kepada kita akan bahayanya perkara hutang. Oleh karenanya, jika kita sudah mampu membayar hutang, segeralah bayarkan, jangan lagi ditunda tunda. Karena yang akan kita peroleh bukan hanya kerugian di dunianya saja, tapi juga di akhirat.

Ketika di dunia, kita akan dikenal sebagai orang yang yang tidak amanah, dan di akhirat kita akan mendapatkan siksa. Bahkan di dalam hadits juga disebutkan, bahwasanya tatkala ada seseorang yang wafat atau meninggal dalam kondisi yang masih mempunyai hutang, maka ia akan terhalang masuk surga loh, walaupun kondisi matinya dalam keadaan syahid. Hal ini sebagaimana yang terdapat di dalam hadis yang berbunyi:

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ رَجُلاً قُتِلَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيِىَ ثُمَّ قُتِلَ مَرَّتَيْنِ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ الْجَنَّةَ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ دَيْنُهُ

Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak akan masuk surga sampai hutangnya itu dilunasi. (HR. Ahmad)

Subhanallah. Bahkan jika kita perhatikan, perkara hutang piutang ini menjadi salah satu ayat paling panjang di dalam al-Quran. Ini bisa menjadi pengingat bagi kita untuk berhati hati dalam berhutang.
Oleh karena itu hadirin, mari sama-sama kita berupaya untuk tidak berhutang kalau tidak mendesak. Dan selalu berusaha membayarnya jika sudah mempunyai rezeki. Bukan malah membeli barang barang yang sifatnya tersier. Semoga Allah mudahkan kita dalam berbagai hal, meluaskan rezeki kita, dan menjauhkan kita dari perkara ini.
Cukup sekian ceramah tentang berhati-hati dari hutang yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kami pribadi dan para pendengar sekalian, nasrun minallah wa fathun qarib, wa basysyiril mukminin, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.