Kultum tentang Aqidah

Kultum tentang aqidah
Sumber gambar: pixabay


Arobiyahinstitute.com | Pada kesempatan ini saya akan berbagi contoh kultum tentang aqidah, dimana ia menjadi salah satu tema kultum yang sangat penting untuk disampaikan. Iya kan? Karena sebagai seorang muslim, kita harus memahami aqidah secara benar, dan berbagai hal yang terkait dengannya.
Ibarat sebuah bangunan, aqidah merupakan pondasinya, jadi kuat lemahnya suatu bangunan terletak pada pondasinya, begitu juga kuat lemahnya religiusitas kita tergantung pada aqidah kita.
Baiklah langsung saja simak ini dia contoh kultum tentang aqidah, silahkan dibaca, jika merasa tulisan ini bermanfaat silahkan diambil manfaatnya, baik untuk menambah wawasan, maupun untuk dijadikan referensi dalam kultum kalian.

Pokok Aqidah Umat Islam


اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي هَدَانَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ ، اَشْهَدُ اَنْ لۤا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.

Alhamdulillah. Puji serta syukur hanya milik Allah, sang pemilik semesta. Yang senantiasa memberikan banyak kebaikan kebaikan kepada kita. Shalawat serta salam kepada baginda Muhammad, sang cahaya bagi segala kebaikan. Sang manusia teladan sepanjang masa. Mari sama sama kita bershalawat kepada beliau, Allahumma shalli ala muhammad, wa ala ali muhammad.

Hadirin yang dirahmati Allah. Pada kesempatan yang berbahagia dan insya allah mulia ini, saya akan menyampaikan kultum tentang aqidah. Di mana, aqidah merupakan kata yang berasal dari bahasa arab. Adapun kata aqidah atau i’tiqad ini secara bahasa berarti berputar, kuat, kokoh, atau yang semakna dengannya. Dari kata al-aqdu.
Sementara jika diartikan ke dalam istilah yang umum, ia bermakna keyakinan yang kokoh terhadap sesuatu, tanpa adanya keraguan sama sekali. Dan yang perlu kita pahami, setiap orang yang memeluk agama, maka ia akan memahami aqidah tertentu, alias kepercayaan yang kokoh terhadap agamanya.
Tapi, kebenaran akidah hanyalah ada pada agama Islam. Hal ini karena ia bersumber dari Allah, sang maha mengetahui, dan Maha Segalanya. Inilah yang membuat tidak ada perbedaan, antara aqidah yang dibawa oleh para Nabi sebelumnya, hingga Nabi Muhammad SAW. Masyaallah.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah.............
Selama ini kita sudah dibekali dengan pemahaman aqidah. Karena bahkan sudah banyak sekolah sekolah yang memasukkan aqidah sebagai salah satu mata pelajaran yang mesti didapatkan oleh semua siswa. Iya kan? Sehingga kita paham bahwasanya terdapat enam pokok keyakinan atau keimanan seorang Muslim. Yakni iman kepada Allah, kemudian iman kepada malaikat, yang ketiga iman kepada kitab kitab Nya, kemudian iman kepada Rasul, iman kepada hari akhir, dan yang terakhir adalah iman kepada qada dan qadar. Hal ini sebagaimana yang terdapat di dalam sebuah hadis. Yakni di dalam hadist arbain yang nomor ke dua. Yang berbunyi:

قَالَ: صَدَقْتَ. فَعجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرِنِي عَنِ الإِيْمَانِ! قَالَ: «أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلاِئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَومِ الآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ»........(رواه مسلم)

Lelaki itu berkata, “Engkau benar.” Kami heran terhadapnya, dia yang bertanya sekaligus membenarkannya. Lelaki itu berkata lagi, “Kabarkanlah kepadaku tentang iman!” Beliau (Nabi SAW) menjawab, “Anda beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan Anda beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” ........(HR Muslim)

Menariknya, tatkala sedang membahas aqidah, biasanya selalu disandingkan dengan akidah ahlussunnah waljamaah kan? Nah sebenarnya apakah yang dimaksud dengan aqidah ahlussunnah wal jamaah itu? Dan apakah ini masih ada hubungannya dengan aqidah seorang muslim yang seharusnya?

Maka sebenarnya, aqidah ahlussunnah wal jamaah itu ya aqidah islam itu sendiri. Yakni, aqidah yang memang dimiliki oleh Rasulullah, kemudian para sahabatnya, dan ulama ulama setelahnya. Dan pada lingkungan aqidah tersebut, terdapat dua ulama yang kerap dijadikan sebagai panutan. Yakni Abu al Hasan al-Asy’ari, dan yang kedua adalah Abu Manshur al-Maturidi. Keduanya bukanlah penggagas daripada aqidah dalam Islam, melainkan ulama yang memiliki peran cukup besar dalam menjaga aqidah, sesuai dengan zaman yang ada.

Di tengah kehidupan yang kacau ini, kita harus tetap memperkuat aqidah kita agar tetap berada di jalan Allah. Agar kita memegang teguh aqidah ahlussunnah wal jama’ah. Tidak malah melenceng jauh dari aqidah tersebut.
Semoga Allah memudahkan kita dalam memeluk aqidah yang benar dan sesuai dengan jalan Nya. Demikian kultum tentang aqidah kali ini, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.