Pidato tentang Adab Kepada Guru

pidato tentang adab kepada guru 

Arobiyahinstitute.com | Berikut ini adalah contoh naskah pidato tentang adab kepada guru yang bisa anda gunakan, dan juga sampaikan kepada para audience. Karena Jika diperhatikan, dewasa ini tampaknya semakin banyak para siswa yang tidak mengetahui adab mereka kepada guru.

Hal ini kita lihat dari semakin banyaknya berita-berita di media sosial yang menggambarkan hal tersebut. Untuk itu kita bisa mulai mencoba memperingatkan kembali, bagaimana adab kepada guru supaya diterapkan oleh para audiens.

Pidato tentang Adab Kepada Guru

Hadirin yang terhormat

Guru merupakan orang tua kita di sekolah. Dan guru pulalah yang mengajarkan kita hal-hal yang sebelumnya tidak kita mengerti. Mereka mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencerdaskan anak bangsa. Mereka juga yang menghabiskan waktu dan tenaganya untuk memberikan pendidikan terbaik kepada para siswa mereka,  atau kepada kita semua. 

Para hadirin yang terhormat

Guru mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan kita. Karena kita bahkan bisa membaca dan menulis berkat apa-apa yang telah diajarkan kepada kita sejak kita duduk di bangku sekolah dasar. Dan di dalam Islam sendiri Kita harus menghormati guru-guru kita. Kita harus mempunyai adab yang baik kepada mereka. 

Ada banyak sekali adab kepada guru yang bisa kita lakukan. Adab kepada guru yang pertama harus kita perhatikan adalah bagaimana kita duduk. Dalam hal ini Ibnu Jamal mengatakan seorang penuntut ilmu harus duduk rapi, tawadhu, tenang, matanya tertuju kepada guru, tidak bersandar, tidak membentangkan kaki, tidak tertawa dengan keras, tidak bersandar dengan tangannya, dan tidak duduk di tempat yang lebih tinggi dan tidak membelakangi gurunya.

Berapa banyak diantara kita yang mulai menyepelekan adab duduk ini ketika kita sedang belajar di dalam kelas atau mengikuti kajian-kajian di majelis ilmu? Mungkin adab ini terkesan sepele, tapi pada dasarnya sebagai seorang penuntut ilmu sudah sepatutnya memperhatikan hal hal tersebut. Adab yang kedua ialah adab berbicara.

Adapun adab berbicara ini, berkaitan dengan cara kita berbicara tatkala ada guru kita di kelas atau di majelis. Kita harus memperhatikan adab berbicara kita sebagai siswa, yakni harus membiasakan diri untuk tidak berbicara ketika Guru menyampaikan materi di depan. Tidak sibuk berbincang-bincang dengan teman-teman ketika guru sedang ada di depan kelas. Terkait dengan adab berbicara kepada guru, sebagaimana terdapat di dalam hadis dari Abu Sa'id al-khudri radhiallahu anhu, beliau berkata:

كنا جلوساً في المسجد إذ خرج رسول الله فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير لا يتكلم أحد منا

“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara” (HR. Bukhari).

Hadis tersebut menunjukkan adab kepada guru yang sangat mulia, yakni dengan tidak berbicara tatkala mereka berbicara di depan. Kalau kita perhatikan, ternyata para siswa ataupun para pembelajar di masa kini mulai mengalami krisis penghormatan mereka terhadap guru. Dan mungkin, tidak sedikit pula teman teman kita di kelas yang sibuk berbicara, padahal sang guru sedang menyampaikan materi di depan. Naudzubillah.

Dalam hal ini kita meski berbicara dengan lebih baik dibandingkan kita berbicara dengan orang lain. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Yang mana para sahabat telah mencontohkan seperti apa kita harus bersikap pada guru, yakni dengan tidak pernah memotong ucapan mereka, tidak mengeraskan suara kita di depan hadapan guru, dan tidak berbicara ketika mereka sedang berbicara. Bahkan Umar Bin Khattab yang terkenal dengan watak yang keras sama sekali tidak pernah menarik suaranya di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Sampai-sampai membuat Rasulullah kesulitan untuk mendengar suara Umar ketika berbicara. Masya Allah.

Hadirin yang dirahmati Allah

Adab kepada guru tersebut harus kita perhatikan dan kita laksanakan dengan sepenuh hati. Karena bagaimanapun guru mempunyai peran yang besar dalam mengajarkan kita banyak hal. Adab pada guru yang berikutnya ialah adab dalam mendengarkan materi. Semua manusia pasti ingin didengarkan ketika mereka berbicara. Lantas Bagaimana rasanya ketika kita berbicara dengan seseorang tapi tidak didengarkan? Tentu ini akan membuat hati kita jengkel. Yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana perasaan seorang guru tatkala melihat murid-murid mereka yang pada saat itu menjadi lawan bicara?

Sebagai seorang murid sekaligus seorang muslim tentu kita tidak diperbolehkan untuk melakukan hal tersebut. Lantaran tidak mendengarkan guru tatkala mereka berbicara bukanlah adab yang diajarkan dalam Islam. Dan ini juga bisa kita dapati dari kisah Nabi Musa dengan Nabi Khidir. Yang mana saat itu Nabi Musa sudah berjanji tidak akan mengatakan apapun sebelum diizinkan. 

Itulah dia beberapa adab kepada guru yang bisa kita lakukan sebagai murid. Dan jangan lupa untuk senantiasa mendoakan kebaikan-kebaikan untuk para guru kita. Semoga Allah melimpahkan Taufik dan hidayahnya, mempermudah kita untuk menghormati para guru, mendoakan Mereka, dan memperhatikan adab-adab tersebut baik itu di dalam kelas ataupun di dalam majelis. Billahi fisabilil haqqofastabiqul Khairat, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.