5 Contoh Ceramah Tentang Sabar

ceramah tentang sabar

Arobiyahinstitute.com | Salah satu tema ceramah yang menarik diangkat adalah ceramah tentang sabar. Ngomong-ngomong tentang ceramah, pernahkah kalian diminta untuk menyampaikan ceramah atau kultum singkat di depan banyak orang? Mungkin, ada beberapa yang mengalaminya.

Bagaimana, apakah kalian bisa menyampaikannya? Jika diminta menyampaikan kultum dadakan, mungkin terkesan agak sulit. Karena kalian tidak bisa mempersiapkannya. Tapi kalau diberi waktu, apakah tertarik? Tentu, kesempatan ini tidak boleh dilewatkan.

Karena pengalaman menyampaikan ceramah bisa menjadi pengalaman dan pembelajaran berharga. Adapun salah satu tema yang bisa diangkat adalah tentang sabar. Bagaimana mengemas tema tersebut? Kalau bingung, bisa simak contoh ceramah tentang sabar berikut.

Ceramah singkat tentang sabar

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركات

حَمْدًا و شُكْرًا وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَّ اِلَّا بِاللهِ

اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ وَ الْحَاضِرَاتُ.......

Puji serta syukur, semoga senantiasa mengalir dari mulut kita. Yakni dengan mengucapkan hamdalah, dan membuktikannya dengan perbuatan atau amalan baik. Puji dan syukur hanya kepada kepada Nya, sang pemilik alam semetsa, yang senantiasa menganugerahkan kenikmatan kepada kita. Shalawat serta salam, kepada baginda Muhammad, sang suri tauladan ummat. Yang telah membawa risalah Islam. Semoga Allah menjadikan kita ke dalam pengikutnya yang setia.

Hadirin yang dirahmati Allah. Dalam majelis yang mulia ini, saya akan menyampaikan ceramah tentang sabar. Dalam menjalani kehidupan ini, ada banyak sekali peristiwa yang kita alami. Mulai dari peristiwa yang mengenakkan, sampai dengan yang tidak mengenakkan. Bagaimanapun juga, peristiwa tersebut tidak bisa kita pilih dan pilah. Karena semuanya akan datang silih berganti. MasyaAllah. Dan ternyata, tidak sedikit peristiwa tidak mengenakkan yang singgah. Ia kan? Dan peristiwa inilah yang benar-benar akan menguji iman kita. Sabar tidak kita dalam menjalaninya? Atau bahkan, kita sibuk mengeluhkannya kepada Allah?

Ujian tersebut datang terus menerus. Setelah ujian satu selesai, akan disusul dengan ujian yang lain. Ujian ujian yang telah Allah berikan akan menjadi pahala, dan menjadikan derajat kita meningkat di hadapan Nya. Dengan catatan, kita sabar dalam menjalahi ujian tersebut. MasyaAllah. Dengan kesabaran penuh, Allah akan menjadikan ujian tadi menjadi sebuah anugera yang maha dahsyat. Dan ini juga akan menjadi salah satu kebahagiaan kita, baik itu di dunia ataupun di akhirat.

Hadirin yang semoga selalu dalam lindungan Allah. Sejatinya, Allah akan menguji hamba Nya dengan ujian yang berbeda-beda. Ada yang diuji dengan harta benda,  ketakutan akan kelaparan, dan yang lainnya. Sebagaimana yang terdapat di dalam al-Quran, surah al-Baqarah ayat 155.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”(Qs. Al Baqarah:155)

Sebagai seorang muslim yang baik dan merasa beriman, tentu, kita harus bisa berlaku sabar atas apapun yang telah Allah tetapkan. Karena setiap ujian yang datang adalah kiriman dari Allah, dan Allah tahu bahwa kita mampu menjalaninya. Bahkan, Allah sendiri telah mengatakan, tidak akan menguji hamba Nya di luar batas kemampuan hamba tersebut. Sabar sendiri terbagi menjadi tiga bagian. Yakni sabar dalam mentaati semua perintah dan larangan Nya, kedua sabar dalam menghadapi musibah yang Allah titipkan, dan yang terakhir sabar akan ujian kesenangan.

Jadi, jangan mengira bahwa sabar hanya dihadapi oleh orang-orang yang tampaknya mempunmyai hidup sengsara saja. Karena sebenarnya, kesanangan pun bisa jadi termasuk ujian. Bagaimana mungkin? Ya, kesenangan adalah ujian. Oleh karena itu, mari kita berupaya untuk selalu sabar menerima ketentuan yang telah Allah gariskan. Semoga Allah menjadikan kita hamba Nya yang selalu sabar, agar menjadi orang-orang yang dicintai Nya. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ceramah tentang macam-macam sabar

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wassalatu wassalamu ‘ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in amma ba’du.

Puji syukur milik Allah ta’ala, Tuhan seru sekalian alam, Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, para keluarganya, dan paraa sahabatnya semuanya.

Jama’ah sekalian yang dirahmati Allah……….

Alhamdulillah pada hari ini Allah masih memberi kita kesempatan untuk saling bertatap muka. Padakesempatan ini saya akan menyampaikan ceramah singkat tentang macam-macam sikap sabar.

Selama ini jika kita mendengar kata “sabar” kebanyakan yang terlintas dipikiran kita adalah bahwa kata tersebut biasa dipakai untuk menghibur seseorang yang sedang tertimpa musibah. Artinya sabar hanya berlaku bagi orang yang kesusahan saja.

ceramah tentang macam macam sabar

Padahal kita semua perlu dengan yang namanya “sabar” apapun kondisi kita, tidak melulu harus tertimpa musibah dahulu baru sabar. Dalam sebuah artikel, syeikh bin baz menukil perkataannya syaikhul islamibnu taimiyah mengenai macam-macam sikap sabar.

الصبر ثلاثة أنواع:

صبر على طاعة الله بالجهاد واداء الحقوق.

وصبر عن معاصي الله بالكف عما حرم الله قولا وعملا.

 ونوع ثالث: هو الصبر على قضاء الله وقدره، مما يصيب الناس من جراح أو قتل أو مرض أو غير ذلك

(مجموع الفتاوى للشويعر 18/ )

Artinya: “Sabar ada tiga macam, sabar dalam ketaatan kepada Allah dengan berjihad dan menegakkan kebenaran, sabar atas kemaksiatan, yakni dengan menahan diri dari segala sesuatu yang diharamkan Allah baik berupa perkataan maupun perbuatan, dan yang ketiga adalah sabar atas qadha’ dan qadar Allah yang ditetapkan Allah untuk seorang hamba berupa musibah luka, kematian, sakit, atau yang lainnya” (majmu’ fatawa /18)

Jamaah sekalian yang dirahmati Allah…..

Jadi sabar ada 3 macam, yang pertama adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan. Ya jika kita tidak sabar melakukan ibadah, maka kitapun akan berhenti ditengah jalan. Bangun subuh hari itu berat, shalat lail tengah malam itu berat, berpuasa menahan lapar dan dahaga sehari penuh itu berat, mengeluarkan uang untuk disedekahkan itu berat. Kalau kita tidak sabar tatkala melakukan itu semua, maka kita tidak akan jadi melaksanakan semua itu. Oleh sebab itu dalam ketaatanpun kita butuh bersabar.

Yang kedua adalah sabar menahan diri dari melakukan sesuatu yang dilarang Allah atau menahan diri dari bermaksiat kepada Allah. Kadangkala terlintas dipikiran kita pacaran itu enak ya, pergaulan bebas itu enak ya, miras itu enak ya, terlihat keren. Dan masih banyak pikiran-pikiran jelek lainnya.

Setan senantiasa membisikkan kepada kita ajakan-ajakan untuk bermaksiat. Membisikkan kepada kita seolah olah kemaksiatan itu sesuatu yang nikmat untuk dilakukan. Jikalau kita tidak sabar, bisa-bisa kita ikut bisikan-bisikan setan tersebut.

Yang ketiga adalah sabar menerima qadha’ qadar Allah yang Ia tetapkan atas diri kita masing masing. Tidak semua orang ditetapkan Allah menjadi orang orang yang beruntung. Ada juga yang ditetapkan Allah menjadi orang yang kurang beruntung. Nah tatkala kita ditetapkan Allah menjadi orang yang kurang beruntung, kita harus bersabar menerima itu semua. Toh jika kita tidak terima, kita tidak bisa mengubah ketetapan yang telah Allah tetapkan.

Jamaah sekalian yang dirahmati Allah ta’ala…..

Itulah macam-macam sikap sabar, semoga kita termasuk orang yang bisa mengamalkan sikap sabar dalam kondisi yang telah disebutkan diatas, aamiin, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Hakikat Sabar

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wassalatu wassalamu ‘ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in amma ba’du.

Puji syukur milik Allah ta’ala, tiada Tuhan yang berhak disembah Melainkan hanya Allah, Shalawat serta salam atas Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, para keluarganya, dan paraa sahabatnya semuanya.

Bapak Ibu yang dirahmati Allah….

Pada kesempatan yang mulia ini saya akan menyampaikan kultum tentang hakikat sabar. Secara bahasa sabar adalah حبس النفس عن الجزع yang berarti menahan diri dari berkeluh kesah. Adapun secara istilah sabar adalah:

ترك الشكوى من ألم البلوى لغير الله لا إلى الله (التعريفات للجرجاني: 131 )

Artinya: “Sabar adalah meninggalkan berkeluh kesah kepada selain Allah, bukan kepada Allah atas penderitaan yang disebabkan musibah” (at ta’rifat: 131)

Jadi berdasarkan definisi al jurjani diatas, kita boleh berkeluh kesah kepada Allah. Hal itu tidak mengeluarkan kita dari status orang yang sabar. Berbeda jika kita berkeluh kesah kepada makhluk, maka kita akan dicap sebagai orang yang tidak sabar.

Jika kita ungkapkan dengan lisan, sabar seakan perkara yang mudah dilakukan, namun pada hakikatnya ia ssah dilakukan. Karena sabar itu terjadi secara spontan diawal kejadian, bukan diakhir kejadian.

Misalnya kita kehilangan uang 100 ribu, kita disebut orang yang sabar ketika langsung sabar dan tidak berkeluh kesah setelah mengetahui uang kita hilang. Namun jika kita berkeluh kesah kesana kemari setelah mengetahui uang kita hilang, kemudian kita baru mengatakan sabar setelah berlalu beberapa hari, itu buka disebut sabar.

Ada kisah menarik mengenai hakikat sabar ini yang terjadi di masa nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam masih hidup.

مَرَّ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِامْرَأَةٍ تَبْكِى عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ « اتَّقِى اللَّهَ وَاصْبِرِى » . قَالَتْ إِلَيْكَ عَنِّى ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِى ، وَلَمْ تَعْرِفْهُ . فَقِيلَ لَهَا إِنَّهُ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – . فَأَتَتْ بَابَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ لَمْ أَعْرِفْكَ . فَقَالَ « إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى » رواه البخاري 1283

Artinya: ”Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Bertakwalah pada Allah dan bersabarlah.” Kemudian wanita itu berkata,”Menjauhlah dariku. Sesungguhnya engkau belum pernah merasakan musibahku dan belum mengetahuinya.” Kemudian ada yang mengatakan pada wanita itu bahwa orang yang berkata tadi adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian wanita tersebut mendatangi pintu (rumah) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian dia tidak mendapati seorang yang menghalangi dia masuk pada rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian wanita ini berkata,”Aku belum mengenalmu.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya namanya sabar adalah ketika di awal musibah.” (HR. Bukhari, no. 1283)

Bapak ibu yang dirahmati Allah ta’ala, itulah hakikat sabar sebenarnya, yakni rasa sabar (tidak berkeluh kesar) yang secara spontan muncul diawal terjadinya musibah. Semoga bermanfaat wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Singkat Tentang Keutamaan Orang Yang Sabar

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wassalatu wassalamu ‘ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in amma ba’du.

Puji syukur milik Allah ta’ala, tiada Tuhan yang berhak disembah Melainkan hanya Allah, Shalawat serta salam atas Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, para keluarganya, dan paraa sahabatnya semuanya.

Para hadirin yang di rahmati Allah, pada kultum ini saya akan menyampaikan materi tentang keutamaan orang yang sabar. Banyak sekali ayat yang menjelaskan hal itu, disini saya hanya mengambil beberapa saja.

  • Mendapat pertolongan Allah

وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (الأنفال : 46)

Artinya: “Dan Bersabarlah, sesungguhnya Allah (pertolonganNya) beserta orang-orang yang sabar”(Qs. Al Anfal:46)

  • Dijadikan Pemimpin umat

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ (السجدة : 24)

Artinya: “Dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami” (Qs. As Sajdah:24)

  • Mendapat keberuntungan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (آل عمران:200)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung” (Qs. Ali Imran:200)

  • Mendapat Cinta Allah

وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ (آل عمران: 146)

Artinya: “Allah menyukai orang-orang yang sabar” (Qs. Ali Imran: 146)

  • Mendapat Ampunan Allah

إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (هود: 11)

Artinya: “ Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itu beroleh ampunan dan pahala yanr besar” (Qs. Hud:11)

  • Masuk Surga

إِنِّي جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَا صَبَرُوا أَنَّهُمْ هُمُ الْفَائِزُونَ (المؤمنون : 111)

Artinya: “sesungguhnya aku memberi balasan kepada mereka di hari ini karena kesabaran mereka, sesungguhnya mereka itulah orang orang yang menang” (Qs.Al Mukminun:111)

Itulah keutamaan keutamaan yang akan diperoleh orang orang yang sabar baik di dunia maupun di akhiran. Semoga kita termasuk orang-orang yang akan mendapat keutamaan tersebut, aamin.

Ceramah Tentang Perbedaan Sabar dan Ridha

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wassalatu wassalamu ‘ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in amma ba’du.

Puji syukur milik Allah ta’ala, tiada Tuhan yang berhak disembah Melainkan hanya Allah, Shalawat serta salam atas Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, para keluarganya, dan paraa sahabatnya semuanya.

Hadirin yang dirahmati Allah ta’ala…….

Alhamdulillah, pada kesempatan yang diberikan kepada saya pada hari ini, saya ingin menyampaikan ceramah singkat tentang perbedaan antara sabar dan ridha. Pada hakikatnya sabar dan ridha adalah dua istilah yang berbeda, meskipun kelihatannya sama, sama-sama menerima kondisi yang dialami. Namun jika kita telaah lebih detail, kia akan menemukan perbedaan dari kedua istilah tersebut.

Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Rajab dalam bukunya Nurul iqtibas fii misykati washiyyati an-nabiyyi li ibni ‘abbas berikut ini:

قال ابن رجب: حقيقة الفرق بين الصبر والرضا: أن الصبر كف النفس وحبسها عن التسخط مع وجود الألم، والرضا يوجب انشراح الصدر وسعته، وإن وجد الإحساس بأصل الألم، لكن الرضا يخفف الإحساس بالألم لما يباشر القلب من روح اليقين والمعرفة، وقد يزيل الإحساس به بالكلية عَلَى ما سبق تقريره. ولهذا قال طائفة كثيرة من السَّلف -منهم عمر بن عبد العزيز، والفضيل، وأبو سليمان، وابن المبارك، وغيرهم-: إن ‌الراضي ‌لا ‌يتمنى ‌غير ‌حاله ‌التي ‌هو ‌عليها، بخلاف الصابر. وقد رُوي عن طائفة من الصحابة هذا المعنى أيضاً، وأنهم كانوا لا يتمنون غير ما هم عليه من الحال، منهم: عمر وابن مسعود (نور الاقتباس في مشكاة وصية النبي صلى الله عليه وسلم لابن عباس)

Artinya: “Ibnu Rajab berkata: hakikat perbedaan antara sabar dan ridha adalah bahwa sabar adalah menahan diri untuk tidak kecewa meskipun merasa menderita, sedangkan ridha mengharuskan berlapang dada, meskipun ada perasaan menderita, tapi rasa ridha meringankan penderitaan karena adanya keyakinan dan pengetahuan dihati. Dan kadang kadang rasa ridha menghilangkan rasa penderitaan secara menyeluruh sebagaimana penjelasan sebelumnya. Oleh sebab itu telah berkata sebagian besar golongan salaf diantaranya adalah umar bin abdul aziz, dan fudhail, dan abu sulaiman, dan ibul mubarak, dan selain mereka bahwasanya orang yang ridha itu tidak mengharapkan kondisi selain apa yang mereka alami, berbeda dengan orang yang sabar. Dan telah diriwayatkan juga oleh sebagian golongan sahabat redaksi di atas, bahwasanya mereka dahulu tidak mengharapkan suatu kondisi selain kondisi yang mereka alami pada saat itu, diantara mereka adalah umar dan ibnu mas’ud” (Nurul Iqtibas fii misykati washiyyati an-nabiyyi li ibni ‘abbas)

Setelah membaca perkataannya Ibnu Rajab di atas, ternyata ridha memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada sabar. Karena ridha adalah perasaan menerima suatu kondisi disertai dengan sikap lapang dada dalam menerima kondisi tersebut. Berbeda dengan sabar, meskipun sama-sama ia menerima suatu kondisi, namun seakan-akan terpaksa menerima kondisi tersebut

Hadirin yang dirahmati Allah ta’ala, semoga kita dimasukkan kedalam golongan orang orang yang sabar, aamiin, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Demikian 5 contoh ceramah tentang sabar dan berbagai cabangnya yang telah kami buat. Selain yang sudah kami tulis diatas, masih ada tema kultum tentang sabar, yakni sabar menghadapi cobaan, namun sayangnya sudah terlanjur kami tulis terpisah di artikel tersendiri (Baca: ceramah tentang sabar dalam menghadapi cobaan).