Anjuran Rasulullah Untuk Umatnya Agar Berwirausaha


Arobiyahinstitute.com |
Agama islam merupakan agama yang kamil dan syamil. Dikatakan begitu karena ia mengatur segala aspek kehidupan manusia. Bukan hanya mengurus aspek spiritual saja yang berkaitan dengan kehidupan akhirat, namun islam juga banyak mengurus aspek lainnya yang berkaitan dengan kehidupan dunia. Diantaranya yang diurus adalah aspek ekonomi, dimana islam mewajibkan pemeluknya untuk bekerja mencari penghidupan.

Salah satu pekerjaan yang dianjurkan Rasulullaha adalah berwirausaha atau berbisnis, sebagaimana sabda Beliau ketika ditanya tentang hal itu:

سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَطْيَبِ الْكَسْبِ؟ فَقَالَ: «عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ، وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ» (رواه الطبراني)

Artinya: Rasulullah SAW ditanya tentang pekerjaan yang paling baik, maka Beliau menjawab: “Pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur”(HR Thabrani).

HM. Sofwan Jauhari menjelaskan bahwa menurut hadits diatas, profesi dan sumber rezeki yang terbaik adalah industri. Seseorang bekerja dengan tangannya untuk menciptakan atau memproduksi sesuatu baik itu dalam industri pertanian, manufaktur maupun pabrik. Dengan memproduksi sesuatu, kita akan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Ada pun istilah mabrur artinya dapat diterima atau baik. Yakni diterima atau baik menurut Allah SWT dan baik menurut umat manusia.

Jadi bisa disimpulakan bahwa berwirausaha atau berbisnis merupakan pekerjaan yang dianjurkan Rasulullah sebagaimana hadits diatas. Namun sayangnya tidak semua orang memiliki mental pengusaha, banyak orang lebih memilih pekerjaan yang menurutnya jelas pemasukannya seperti menjadi pegawai, buruh, dan lain sebagainya.

Menurut Arsjad Rasjid sebagaimana yang kami lansir dari arsjadrasjid.com, untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship adalah dengan mengikuti 4 tips berikut:

  • Langkah pertama adalah dengan menemukan passion dan bakat.
  • Langkah kedua adalah menentukan niche atau fokus yang sesuai dengan minat dan bakat
  • Langkah ketiga adalah dengan belajar keterampilan bisnis.
  • Langkah keempat adalah kemauan untuk belajar dan berkembang.

Untuk memotivasi supaya mantap untuk terjun kedunia wirausaha, kita juga bisa membaca kisah-kisah para sahabat yang kebanyakan berprofesi sebagai pengusaha, diantaranya adalah Abdurrahman Bin Auf, Abu Bakar Ash Shiddiq, Usman Bin Affan, Urwah Al Bariqi, Umar Bin Khattab, dan masih banyak lagi lainnya.

Tidak ketinggalan juga bahwasanya Nabi kita Nabi Muhammad pun berprofesi sebagai pengusaha, dimana Beliau berdagang sampai ke negeri Syam. Beliau bekerjasama dengan Sayyidah khadijah pengusaha sukses pada masa itu yang pada akhirnya menjadi istri Beliau. 

Sahabat Abdurrahman Bin Auf dengan hasil dari usahanya, Beliau banyak membantu dakwah Nabi kala itu. Dimana kisah yang paling masyhur adalah beliau membeli sumur ketika sedang krisis air di madinah. Pada saat itu sumur yang masih mengeluarkan air hanya ada satu dan dimiliki oleh orang yahudi dan umat islam harus membeli untuk mendapatkan air tersebut. Kemudian Beliau membeli sumur tersebut kemudian ia wakafkan sumur itu untuk umat islam. Sehingga umat islam bisa mendapatkan air dengan gratis tanpa membeli.

Tidak semua amal ibadah dilakukan dengan mengeluarkan harta. Namun jika memiliki harta, kita memiliki kesempatan yang besar untuk mengerjakan amal ibadah yang membutuhkan harta yang banyak sebagaimana yang dilakukan sahabat Abdurrahman Bin Auf di atas.

Berbisnis memang bukan hal mudah, namun di dunia ini tidak ada yang mustahil jika ada kemauan serta restu Tuhan. Oleh sebab itu iringi ikhtiar dengan berdo’a meminta kemudahan kepada Allah ta’ala dzat yang Maha Kuasa.