Hadits : Pengertiannya, Macam-Macamnya, dan Contohnya
Tentunya
tidak semua orang bisa melakukannya, hanya segelintir orang yang bisa melakukan
hal tersebut, yaitu para ulama’ yang telah menguasai berbagai ilmu alat yang
digunakan untuk menelaah keduanya. Ilmu tersebut diantaranya adalah ilmu
al-Qura’n (ulumul Qur’an) dan ilmu hadits (ulum hadits).
Disini
saya akan menguraikan tentang ilmu
hadits. Ia adalah ilmu yang berisi kumpulan kaidah-kaidah dan
pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan sanad, matan, atau rawi (periwayat)
dan yang diriwayatkan (hadits), sehingga ia bisa diterima (diamalkan) atau
ditolak.
Pengertian hadits, khabar, dan atsar
Jika
kita membuka kamus al-muhith, akan kita temukan bahwa hadits (حديث) adalah padanan
dari khabar (خبر) yang memiliki arti “kabar” atau “berita”, Seperti yang termaktub
di dalam al-Qur’an surat an-nazi’at ayat 15:
هَلْ أَتَأكَ
حَدِيْثُ مُوْسَى (النازعات: 15)
“Apakah sudah sampai kepadamu (wahai muhammad) kisah musa
(berita tentang musa)” (Qs.an-nazi’at:15)
Secara istilah, hadits adalah segala perkataan, perbuatan, atau rekomendasi (taqrir) yang disandarkan kepada rasulullah muhammad sallallahu alaihi wasallam. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh syeik mustafa bin muhammad bin salamah penyusun kitab at-ta’sis berikut ini:
Ada juga sebagian ulama’ yang mengungkapkan bahwa khabar (خبر) berbeda dengan hadits (حديث). Menurut mereka, khabar adalah apa yang dinisbatkan kepada nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kepada yang selainnya. Sebagaimana di katakan oleh syeik mahmud bin ahmad bin mahmud at-thahan an-nu’aimi dalam kitabnya taisir musthalahil hadits berikut ini:
Sebagai pelengkap, di sini saya juga akan sebutkan pengertian atsar. Secara bahasa, ia adalah الشيءبقية yakni sisa atau bekas sesuatu. Adapun secara istilah, atsar adalah perkataan atau perbuatan yang disandarkan kepada sahabat nabi dan tabi’in. Pengertian ini merupakan terjemahan dari pengertian yang saya nukil dari kitab taisir musthalahil hadits karya syeik mahmud at-thahan an-nu’aimi yang telah saya sebutkan barusan. Berikut ini versi arabnya:
Struktur
hadits yang telah sampai kepada kita sekarang ini, terdiri dari sanad (yakni
rangkaian periwayat hadits, dimulai dari para imam hadits (yang membukukan hadits) dan berakhir
sampai nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam) dan matan
(redaksi hadits).
Contoh hadits
Hadits
memiliki jumlah yang sangat banyak, Ia bisa kita temukan di beberapa kitab
hadits. Yang paling populer adalah kutubus sittah, yaitu kitab hadits
yang berjumlah 6, diantaranya:
1.
kitab shahih bukhari yang disusun imam bukhari
2.
kitab shahih muslim, yang disusun imam muslim
3.
kitab sunan an-nasa’i yang disusun imam nasa’i
4.
kitab sunan abu dawud yang disusun imam abu dawud
5.
kitab sunan at-tirmidzi yang disusun imam at-tirmidzi
6.
kitab sunan ibnu majah yang disusun oleh imam ibnu majah
Berikut
ini saya berikan 2 contoh hadits lengkap dengan sanad dan matannya:
Contoh hadits pertama
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ،
وَأَبُو كُرَيْبٍ، قَالَا: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ
عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ عَبْدِ
اللهِ، قَالَ: قَالَ لَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا
مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ،
فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ
فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ»
Artinya: “telah mengabarkan kepada
kami abu bakar bin syaibah, dab abu kuraib, mereka berdua berkata: telah
mengabarkan kepada kami abu muawiyah, dari ‘a’masyi, dari umarah bin umair,
dari abdurrahman bin yazid, dari abdullah, ia berkata: Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam telah berkata kepada kami: wahai para pemuda,
barangsiapa diantara kalian yang telah mampu untuk menikah, maka menikahlah!
Karena (dengan menikah) itu lebih menundukkan pandangan dan melindungi farji
(alat vital), barangsiapa belum mampu
untuk melakukannya (nikah), hendaknya ia berpuasa, karena ia merupakan
penekan hawa nafsu baginya.”
Contoh hadits kedua
وحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ،
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الْمُبَارَكِ، وحَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ
بْنُ الْعَلَاءِ، وَاللَّفْظُ لَهُ، أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ، عَنْ
مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ سَعْدِ بْنِ
أَبِي وَقَّاصٍ، قَالَ: «رَدَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ التَّبَتُّلَ، وَلَوْ أَذِنَ لَهُ لَاخْتَصَيْنَا»
Artinya: “telah mengabarkan kepada
kami abu bakar bin syaibah, telah mengabarkan kepada kami ibnul mubarak, telah
mengabarkan kepada kami abu kuraib muhammad bin ‘ala’, dan lafadz darinya:
telah mengabarkan kepada kami ibnul mubarak, dari ma’mar, dari az-zuhri, dari
sa’id bin musayyib, dari sa’ad bib abi waqqash, ia berkata: Rasulullah menolak
izin utsman bin madz’un untuk membujang, seandainya diizinkan, kita benar-benar
akan melakukan kebiri.”
Kedua contoh diatas merupakan
hadits riwayat imam muslim yang saya kutip dari kitabnya, yakni shahih muslim.
Macam macam hadits
Dari begitu banyaknya hadits yang
bermacam-macam, Ia dikelompokkan kedalam beberapa kelompok. Diantaranya adalah
sebagai berikut:
Macam-macam hadits berdasarkan sampainya kepada kita
Secara umum
hadits terbagi menjadi 2, yaitu hadits mutawatir dan hadits ahad.
Yaitu
hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari 10 periwayat hadits disetiap levelnya.
2. hadits ahad
Yakni hadits
yang tidak mencapai derajat mutawattir. Artinya ia diriwayatkan kurang dari 10 periwayat hadits di setiap
levelnya. Hadits ahad
mempunyai banyak macam yang akan saya uraikan dibawah ini:
Macam-macam hadits ahad berdasarkan banyaknya jumlah periwayatnya
1. hadits masyhur, yakni hadits
yang diriwayatkan oleh 3 rawi (periwayat) atau lebih dalam setiap tingkatannya,
namun tidak sampai derajat mutawattir.
2. hadits aziz,
yakni hadits yang diriwayatkan oleh 2 rawi dalam setiap tingkatannya.
3. hadits gharib, yakni hadits yang diriwayatkan
oleh seorang rawi dalam setiap tingkatannya.
Macam hadits ahad berdasarkan berdasarkan kuat dan dhoifnya
1. hadits maqbul (diterima)
Adalah
hadits yang boleh dipakai dalam berdalil. Ia
mempunyai 2 macam, yaitu hadits shahih dan hadits hasan.
a. hadits shahih, baik ia shahih
lidzatihi maupun shahih lighairihi.
b. hadits hasan, baik itu hasan
lidzatihi maupun hasan lighairihi.
hadits
mardud atau dho’if ialah hadits yang tidak bisa atau tidak boleh dipakai untuk
berhujjah (berdalil). Artinya ia tidak bisa diamalkan karena mempunyai beberapa sebab. Beberapa sebabnya adalah karena
terputusnya sanad, dan karena terdapat cacat pada rawinya.
1. hadits dho’if karena terputusnya
sanad
Disini ia dibagi menjadi 6 macam,
meskipun sebab dho’ifnya sama, namun ada beberapa perbedaan yang membedakan
mereka. Ke enam macam ini adalah:
a. hadits mu’allaq
b. hadits mursal
c. hadits mu’dhal
d. hadits munqathi’
e. hadits mudallas
6. mursal khafi
2. hadits
dho’if karena cacatnya rawi
Ada 10 kriteria yang menyebabkan
rawi menjadi cacat. Dari kriteria-kriteria tersebut, maka hadits dho’if karena
cacatnya rawi terbagi menjadi beberapa macam. Yakni sebagai berikut:
a. hadits maudhu’
b. hadits matruk
c. hadits munkar
d. hadits ma’ruf
e. hadits syad dan mahfudz
f. hadits muallal
g. hadits mudraj
h. hadits maqlub
i. hadits mudhtharib
j. hadits mushahaf
k. hadits majhul
Terlepas dari shahih atau dho’ifnya
suatu hadits, ia juga dibagi kedalam beberapa macam:
1. hadits qudsi
2. hadits marfu’
3. hadits mauquf
4. hadits maqthu’
Ke empat macam diatas, adakalanya
berderajat shahih, adakalanya berderajat hasan, dan adakalanya juga berderajat
dho’if.
Cukup sampai disini uraian tentang pengertian
hadits dan macam-macamnya. Adapun penjelasan setiap macam-macam hadits akan saya
bahas dalam artikel-artikel berikutnya secara lebih detail. Semoga berfaidah, wassallamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Referensi:
1. Al-Qur’an
2. Shahih muslim
3. Taisir musthalah hadits
4. at-ta’sis
Rekomendasi Buku Ilmu Hadits
Jika kalian ingin mendalami ilmu hadits, maka tidak cukup hanya membaca artikel semata. Setidaknya beli kitabnya langsung yang memuat pembahasan tentang ilmu hatist secara lengkap.
Saya rekomendasikan membeli kitab taisir musthalahil hadits (dalam versi bahasa arab) yang juga saya gunakan sebagai referensi penulisan artikel ini. atau bisa juga membeli buku ilmu hadits yang berbahasa indonesia. cek link dibawah ini untuk melihat-lihat spesifikasi buku dan harganya.
Cek Buku Dasar-Dasar Ilmu Hadits dengan harga Rp63.000. Dapatkan di Shopee sekarang! https://shope.ee/7f4PjVTytN
Cek Taisir mustholah hadits تيسير مصطلح الحديث dengan harga Rp129.900. Dapatkan di Shopee sekarang! https://shope.ee/1Aqvzdr3AW
Cek Kitab Mushtholahul Hadits Mushtholah Hadits Muassasah Syaikh Utsaimin | مصطلح الحديث مؤسسة الشيخ العثيمين dengan harga Rp59.900. Dapatkan di Shopee sekarang! https://shope.ee/7UkzXJ1jX6
ma sya Allah ustazku,semoga menjadi amal jariyah sampai hari kiamat nanti aamin@penggemar rahasia
BalasHapus