Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Hadits Ahad Beserta Contohnya

 

pengertian hadits ahad beserta contohnya

Arobiyahinstitute.com | Diantara macam-macam hadits yang ada, salah satunya adalah hadits ahad. Disini akan saya uraikan apa itu hadits ahad, macam-macamnya, beserta contohnya. Simak penjelasannya berikut ini sampai selesai.

Pengertian hadits ahad

Secara bahasa (الآحاد) adalah bentuk jamak dari (أحد) ahad yang berarti “satu”. jadi bisa dikatakan bahwa ia merupakan hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rawi. Adapun secara istilah, hadits ahad adalah hadits yang tidak memenuhi kriteria hadits mutawatir. Sebagaimana perkataan syeikh mahmud thahan dalam kitabnya:

هو ما لم يجمع شروط المتواتر [1]

Jadi ia adalah lawan dari hadits mutawatir. Pokoknya semua hadits yang tidak masuk kategori mutawatir, berarti ia hadits ahad, baik ia berderajad shahih, ataupun hasan, ataupun dho’if. Baik ia termasuk masyhur, aziz, maupun gharib.

Macam-macam hadits ahad

Ia mempunyai banyak macam. Saya telah menyebutkannya pada artikel yang telah lalu yang berjudul pengertian hadits. Namun secara garis besar, ia ada yang berderajad shahih, hasan, dan dho’if. Dan ia juga ada yang termasuk kategori masyhur, aziz, dan gharib. 

Contoh hadits ahad

Di sini saya akan sebutkan contoh hadits ahad dengan berbagai macam derajadnya.

Contoh pertama

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ زَنْجَوَيْهِ الْبَغْدَادِيُّ، وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ قَرْمٍ، عَنْ أَبِي يَحْيَى الْقَتَّاتِ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ الصَّلَاةُ، وَمِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الْوُضُوءُ

“telah mengabarkan kepadaku abu bakar muhammad bin zanjawaih al-bagdadi, dan tidak sedikit mereka mengatakan: telah mengabarkan kepadaku husain bin muhammad, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku sulaiman bin qarm, dari abi yahya al-qattat, dari mujahid, dari jabir bin abdullah, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “ kunci surga adalah shalat, dan kunci shalat adalah wudhu”.(HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini berderajad shahih (Hadits shahih), dishahihkan oleh syeikh al-albani

Baca juga: 


Contoh kedua

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ: حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ، عَنِ الرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذِ ابْنِ عَفْرَاءَ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَسَحَ بِرَأْسِهِ مَرَّتَيْنِ، بَدَأَ بِمُؤَخَّرِ رَأْسِهِ، ثُمَّ بِمُقَدَّمِهِ، وَبِأُذُنَيْهِ كِلْتَيْهِمَا، ظُهُورِهِمَا وَبُطُونِهِمَا». هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ

“telah mengabarkan kepadaku qutaibah, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku bisyr bin al-mufadhal, dari abdullah bin muhammad bin aqil, dari ar-rubayyi’ binti mu’awwidz bin afra’, bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam membasuh kepalanya dua kali, dimulai dari belakang kepala, kemudian dari depan, dan kedua telinganya(luar dan dalam)”. Hadits ini hasan. (HR.At-Tirmidzi)

Hadits ini berderajad hasan (hadits hasan), dihasankan oleh syeikh al-albani.

Contoh ketiga

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُوسَى الْفَزَارِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا شَرِيكٌ، عَنْ ثَابِتِ بْنِ أَبِي صَفِيَّةَ، قَالَ: قُلْتُ لِأَبِي جَعْفَرٍ: حَدَّثَكَ جَابِرٌ «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ مَرَّةً مَرَّةً، وَمَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ، وَثَلَاثًا ثَلَاثًا؟» قَالَ: نَعَمْ

“telah mengabarkan kepadaku ismail bin musa al-fazari, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku syarik, dari tsabit bin abi shafiyah, ia berkata: aku berkata kepada abi ja’far: Apa jabir mengabarkan kepadamu bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam berwudhu sekali-sekali, dan dua kali-dua kali, dan tiga kali- tiga kali ?, ia berkata: ya”. (HR. At-Tirmidzi).

Hadits ini berderajad dho’if, di do’ifkan oleh syeikh al-albani.

Semua contoh di atas, saya ambil dari kitab sunan at-tirmidzi. Cukup sekian pembahasan mengenai hadits ahad, semoga bermanfaat.

 

[1] mahmud thahan, taisim musthalahil hadits, hal 27

Mansur Syah
Mansur Syah Saya Mansur Syah, berasal dari Kudus Jawa Tengah. Berstatus mahasiswa pada Program Studi Hukum Keluarga Islam di Ma'had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar. Selain itu juga pernah belajar Bahasa Arab I'dad Lughawi (setara Diploma II) di Ma'had Bilal Bin Rabah UNIMUDA Sorong Papua Barat Daya.

Posting Komentar untuk "Pengertian Hadits Ahad Beserta Contohnya"