Kisah Nabi Idris Alaihissalam

kisah nabi idris

Arobiyahinstitute.com | Nabi Idris adalah salah satu dari 25 Nabi yang disebutkan namanya di dalam Al Qur’an. Pada artikel ini kami akan mengulas secara ringkas kisah Nabi Idris. Tertarik untuk menyimaknya? Baca kisahnya sampai selesai berikut ini:

Nama asli Nabi Idris adalah Khanukh. Dia adalah orang pertama dari keturunan Nabi Adam yang diangkat menjadi Nabi setelah Nabi Adam dan Nabi Syits alaihimassalam. Dia sempat menemui Adam selama 380 tahun. Allah memujinya dan memberinya kedudukan sebagai Nabi dan memberinya sifat jujur.

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا، وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا (مريم: 56-57)

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (QS. Maryam: 56-57

Ibnu Ishaq menyatakan bahwa Nabi Idris adalah orang pertama yang menulis dengan pena

Adapun firman Allah Ta’ala tentang Nabi Idris, Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (QS. Maryam: 57) Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah pada peristiwa Isra' Mi'raj berjumpa dengannya di langit keempat. Adapun Mujahid berpendapat tentang firman Allah Ta'ala tersebut bahwa Nabi Idris diangkat dan tidak mati sebagaimana diangkatnya Nabi Isa.

Jika yang dimaksud tidak mati hingga sekarang, maka pendapat tersebut perlu ditinjau ulang. Tetapi jika yang dimaksud diangkat dalam keadaan hidup ke langit dan kemudian dimatikan ketika telah berada di sana, maka hal tersebut tidak bertentangan dengan berita yang disampaikan oleh Ka'ab Al-Ahbar bahwa Nabi Idris diangkat ke langit ke empat lalu Malakul Maut (malaikat pencabut nyawa) mencabut nyawanya di sana.

Al-Qur'an menggambarkannya dengan sifat-sifat sabar, kebenaran dan ketinggian derajat. 

Kesimpulan pendapat-pendapat para ulama mengenai dia adalah  bahwa ia adalah Nabi pertama yang menerima wahyu dari Jibril alaihissalam untuk memberi petunjuk kepada keturunan Qabil supaya mereka kembali dari kesesatan dan kekafiran mereka serta bertobat kepada Allah dan berjalan menurut syariat-Nya .

Al Qur'an tidak menyebut sesuatu secara terperinci mengenai kehidupan dan ajaran  ajarannya sebagaimana tidak ada sandaran sejarah yang kuat tentang kehidupannya dan yang paling menonjol membicarakan dirinya adalah kitab Tarikhul Hukama yang akan kami ceritakan beberapa hal tentang dirinya yang terdapat di situ. 

Kami ceritakan riwayat ini bukan berdasarkan kenyataan yang pasti, akan tetapi hanyalah untuk sekedar mengetahui.

Para hukama berbeda pendapat mengenai tempat kelahiran dan tempat ia dibesarkan. Segolongan mengatakan di Mesir, di hermes dan di Manaf. Mereka mengatakan bahwa dalam bahasa Yunani ia bernama Aramis, dan diarabkan dengan nama Harmas. Dalam bahasa ibrani Khunnukh, sedang sebutan Arabnya adalahAkhnukh. Allah ta’ala menamakan dalam Kitab-Nya yang berbahasa Arab (Al-Qur'an), Idris. • 

Harmas (ldris) keluar dari Mesir dan mengelilingi bumi seluruhnya, kemudian ia kembafi ke Mesir dan Allah mengangkatnya sebagai Nabi sesudah Ia berumur 82 tahun.

Segolongan lain mengatakan, sesungguhnya ldris dilahirkan di Babil. Di situ ia dibesarkan. Ia belajar pertama kali dari Syiits bin Adam, yaitu  kakek dari kakek ayahnya. 

Ketika ldris menginjak dewasa Allah mengangkatnya sebagai nabi. Maka ia pun melarang orang orang yang berbuat kerusakan dari anak-anak Adam, agar tidak menentang syariat Adam dan Syiits. Sebagian kecil dari mereka mentaati larangannya. Sedang sebagian besar tetap membangkang, maka pergilah ia dan pengikut-pengikutnya sehingga tiba di Mesir. 

Idris dan pengikut-pengikutnya berdiam diri di Mesir menyerukan kepada orang-orang untuk berbuat kebaikan dan melarang berbuat kejahatan  serta menyerukan ketaatan kepada Allah ta’ala. 

Sebagaimana telah dikatakan: Sesungguhnya ia menyerukan agama Allah dan menyuruh berpegang kepada kalimat Tauhid dan penyembahan Al-Khaliq dan membersihkan jiwa dari siksaan di akhirat dengan amal saleh di dunia dan menganjurkan agar tidak terlalu mementingkan kedunian serta berbuat keadilan. 

Juga ia menyuruh mereka mengerjakan salat yang dijelaskan kepada mereka tentang sifat-sifatnya. Menyuruh mereka berpuasa pada hari-hari tertentu setiap bulan. Mendorong mereka berjihad melawan musuh-musuh agama mereka dan menyuruh mengeluarkan zakat harta mereka sebagai pertolongan bagi orang-orang yang lemah. 

Pada cincinnya terlulis: "Iman kepada Allah menyebabkan keberhasilan" Pada baju yang dipakainya di waktu sembahyang jenazah tertulis: "Orang yang berbahagia ialah siapa yang melihat amal-amalnya yang baik bagi dirinya dan syafaatnya di sisi Tuhannya.

Di antara ucapan-ucapannya: “Tidaklah seseorang dapat bersyukur kepada Allah    atas kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada makhluk-Nya. Apabila kamu berdoa kepada Allah Swt maka ikhlaskanlah niatnya. Begitu pula puasa dan salat, kerjakanlah. Janganlah kamu mendengki atas rezeki yang mereka peroleh, karena yang mereka nikmati dari padanya sedikil. Barangsiapa melampaui batas kecukupannya, ia pun tidak akan merasa cukup. Kehidupan jiwa adalah di dalam hikmah”.

Itulah kisah nabi idris yang kami sadur dari dua buku, yakni buku kisah para Nabi karya Ibnu Katsir dan buku kisah 25 Nabi dan Rasul karya Zaid Husein Al Hamid. Baca juga kisah para Nabi lainnya, seperti kisah Nabi Adam AS yang telah kami tulis pada artikel sebelumnya, Semoga bermanfaat.

Sumber:

kisah para Nabi karya Ibnu Katsir (terjemahan bahasa Indonesia oleh Abdullah Haidir)

kisah 25 Nabi dan Rasul karya Zaid Husein Al Hamid