Contoh Ceramah Tentang Menjaga Lisan

kultum tentang menjaga lisan

Arobiyahinstitute.com | Pada artikel ini kami akan berbagi contoh ceramah tentang menjaga lisan. Tema ini sangat penting diangkat di mimbar mimbar masjid karena banyak orang-orang yang mempergunakan lisannya untuk keburukan. Bukan malah untuk sesuatu yang baik dan dianjurkan semisal berdzikir.

Sekarang ini mudah sekali seseorang mencaci maki orang lain, menggibah orang lain, memfitnah orang lain, menyebarkan berita berita bohong, dan lain sebaginya. Padahal jika mengetahui akibat dari perbuatan tersebut kita akan ngeri.

Baiklah jika kalian punya kesempatan menyampaikan kultum atau ceramah, jangan lupa sampaikan tema ini. Kalian juga bisa memakai konsep yang telah saya buat berikut ini jika tidak mau repot membuatnya sendiri.

Perintah Menjaga Lisan

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، أَمَّا بَعْدُ. قَالَ اللَّهُ تعَالَى: مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (سورة ق: 18)

Segala puji milik Allah Ta’ala Tuhan semesta alam, satu atunya Tuhan yang berhak disembah di alam ini. Shalawat dan salam atas Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tuannya para nabi yang senantiasa kita teladani segala sisi hidupnya.

Para hadirin yang dirahmati Allah ta’ala….

Sering sekali kita menyaksikan perkelahian, permusuhan, bahkan pembunuhan. Kejadian tersebut banyak yang disebabkan oleh adu mulut kemudian merambah ke hal hal lainnya seperti yang disebutkan di atas. Adu mulut kelihatannya hal sepele, bukan sesuatu yang besar, namun jika menilik akibat yang ditimbulkan nyatanya sangat mengerikan.

Jauh jauh hari agama kita sudah mengingatkan hal itu, bahwa lisan yang tidak terkontrol akan menjerumuskan pelakunya kepada keburukan. Oleh sebab itu kita diminta untuk berkata baik atau diam jika tidak bisa berkata baik. Rasulullah bersabda dalam hadits:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ (رواه البخاري)

“barangsiapa beriman kepada Allah dan kepada hari kiamat hendaknya berkata yang baik atau diam”(HR Bukhari)

Akibat buruk dari tidak menjaga lisan tidak hanya dapat dirasakan di dunia saja seperti terjadinya perselisihan, pertengkaran, permusuhan, bahkan pembunuhan. Namun ia juga dapat menyeret pelakunya kedalam neraka kelak di akhirat.

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat." (HR. Muslim no. 2988)

Salah satu bentuk perbuatan tidak menjaga lisan adalah bergosip, menggibah atau membicarakan perbuatan orang lain. Memang bergosip, menggibah itu menyenangkan, lebih lebih dilakukan ramai ramai. 

Di negara kita ini seakan sudah dianggap barang lumrah bergosip atau menggibah. Bahkan dijadikan program siaran ditelevisi yang dapat ditonton jutaan orang. Tentu hal itu merupakan sebuah edukasi yang sangat sangat buruk. 

Al Qur’an sendiri memberikan perumpamaan yang sangat buruk bagi orang-orang yang suka bergosip, menggibah, atau membicarakan orang lain. Dalam surat al hujurat disebutkan bahwa orang yang sering menggunjing itu seperti orang yang memakan bangkai saudaranya yang telam mati.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ (الحجرات:12)

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang” (Qs. Al Hujurat:12)

Para hadirin yang berbahagia……

Kita harus ingat bahwa segala perbuatan kita dicatat oleh malaikat pencatat amal dan akan kita pertanggungjawabkan kelak dihadapan Allah. Termasuk juga segala ucapan yang pernah kita ucapkan, baik itu ucapan baik maupun buruk. Maka berpikirlah berkali kali terlebih dahulu sebelum bergosip, menggibah, menggunjing, atau mencaci maki orang lain, karena semua itu akan dipertanggungjawabkan kelak.

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf : 18)

Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga kita bisa menjaga lisan lisan kita dari mengucapkan kata kata yang buruk, billahi taufiq wal hidayah wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah contoh ceramah tentang menjaga lisan yang telah kami tulis, baca juga contoh kultum lainnya seperti ceramah tentang sholat 5 waktu.