Maf'ul Maah | Pengertiannya Serta Contohnya

maf'ul maah 

Arobiyahinstitute.com | Hai sahabat arobiyah institute, kita lanjutkan lagi belajar ilmu nahwunya. Sekarang kita masih melanjutkan pembahasan tentang manshubatul asma’ (isim-isim yang manshub), sekarang kita memasuki bab maf’ul maah. Ada yang tau apa itu maf’ul maah?. Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Maf’ul Maah

المفعول معه هو الاسم المنصوب الذي يُذكَرُ لبيان مَن فُعِلَ معه الفعل

Artinya:”maf’ul maah adalah isim yang beri’rab manshub yang disebutkan untuk menjelaskan seseorang  yang bersamanya pekerjaan itu dikerjakan” (abu abdillah muhammad bin muhammad bin dawud ash-shanhaji, matnul ajurumiyah, Riyadh: darusshumai’i, 1998, h. 22)

Selain syeikh ash shanhaji, syeikh ibnu hathab pemilik kitab mutammimah syarah jurumiyah, juga mengemukakan pengertian maf’ul ma’ah.

المفعول معه هو الاسم المنصوب الذي يذكر بعد واو بمعنى (مع) لبيان من فعل معه الفعل مسبوقا بجملة فيها فعل أو اسم فيه معنى الفعل وحروفه

Artinya: “maf’ul maah adalah isim yang beri’rab manshub yang disebutkan setelah huruf wau (و) untuk menjelaskan seseorang yang bersamanya pekerjaan itu dikerjakan yang terlebih dahulu ia didahului kalimat yang terbuat dari fi’il atau isim yang bermakna fi’il dan hurufnya” (ahmad bin hathab ar-raini al-maliki, mutammimah al-ajurumiyah fi ‘ilmil arabiyah, surabaya: al-haramain, 1422 H, h. 85)

Kalau melihat uraian dari 2 pengertian di atas, kelihatannya kok agak susah ya untuk memahaminya. Untuk melengkapi pengertian di atas, berikut ini saya berikan pengertian maf’ul maah yang lebih simpel dan mudah dipahami.

المفعول معه هو الاسم المنصوب الذي يذكر بعد واو بمعنى (مع) للدلالة على المصاحبة

Artinya: “maf’ul maah adalah isim yang beri’rab manshub yang disebutkan setelah huruf wau (و) untuk menunjukkan kebersamaan” (fuad nikmah, mulakhas qawaidil lughatil arabiyah, mesir: nahdhotu misr, h. 72).

Contoh Maf’ul Maah

Agar lebih mudah dalam memahami materi ini, berikut ini admin berikan contohnya. Karena pada umumnya memahami contoh lebih mudah daripada memahami pengertian.

Contoh Maf’ul Maah

سِرْتُ وَ الْقَمَرَ

1

Aku berjalan bersamaan / beriringan dengan bulan

ذَهَبْتُ وَ غُرُوْبَ الشَّمْسِ

2

Aku pergi bersamaan dengan terbenamnya matahari

سِرْتُ وَ النَّيْلَ

3

Aku berjalan beriringan atau sepanjang sungai nil

اِسْتَيْقِظْتُ وَ تَغْرِيْدَ الطَّيْرِ

4

Aku bangun tidur bersamaan dengan kicauan burung

أَنَا سَائِرٌ وَ النَّهْرَ

5

Aku berjalan beriringan atau sepanjang sungai

Kata yang ditulis berwarna merah adalah maf’ul maah. Ia beri’rab manshub dengan alamat atau tanda i’rabnya adalah fathah. Kemudian huruf wau (و) yang berada sebelum maf’ul maah atau yang ditulis berwarna biru bernama wau ma’iyah (واو المعية).

Berikut ini juga admin sertakan contoh maf’ul maah dari al-Qur’an, yang dilansir dari sahabatmuslim.id.

Contoh Maf’ul Maah Dari Al-Qur’an

فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ وَشُرَكَاءَكُمْ (يونس:71)

1

Karena itu, bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku)

ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا (المدثر : 11)

2

Biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang yang aku sendiri telah menciptakannya.

وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ مِنَّا فَضْلًا يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ (سبأ :10)

3

Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada dawud karunia dari kami, (kami berfirman), “wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama dawud,” dan kami telah melunakkan besi untuknya.

Cara Membedakan Wau Ma’iyah Dengan Wau Athof

wau ma’iyah dan wau athof jika dilihat sekilas, kelihatannya mirip karena mempunyai arti yang mirip, yaitu “bersama”. Perhatikan contoh berikut ini:

جَاءَ الْمَلِكُ وَ الْجَيْشَ

1

Raja telah datang bersamaan dengan tentara

جَاءَ مُحَمَّدٌ وَ سالِمٌ

2

Muhammad dan salim telah datang

Jika diperhatikan 2 contoh diatas, pada hakikatnya ia mempunyai maksud yang sama, yaitu “datang besama-sama”. Namun ada yang membedakan antara keduanya, yaitu harokat kata yang berada sesudah huruf wau.

Pada contoh pertama ia berharokat fathah yang berarti beri’rab manshub sebagai maf’ul maah. Sedangkan contoh yang kedua ia berharokat dhommah yang berarti beri’rab marfu’ sebagai athof.

Jadi kesimpulan dari perbedaan keduanya adalah

  • wau athof mengharuskan isim setelahnya mengikuti hukum i’rab isim sebelumnya
  • wau ma’iyah tidak mengharuskan isim setelahnya (yaitu:maf’ul maah)  mengikuti i’rab isim sebelumnya. Karena maf’ul maah mempunyai i’rab sendiri, yaitu manshub.

Kesimpulan di atas merupakan intisari perbedaan wau ma’iyah dengan wau athof yang admin ambil dari kitab milik fuad nikmah. Teks aslinya sebagai berikut:

يراعي عدم الخلط بين واو العطف وواو المعية. فواو العطف تفيد اشتراك ماقبلها وما بعدها في نسبة الحكم إليها. مثل: حضر محمد و حسن (الواو واو العطف)ز

أما واو المعية فإنها لا تفيد اشتراك ما قبلها وما بعدها في الحكم بل تدل على المصاحبة. مثل: حضر محمد وغروب الشمس (الواو واو المعية)

Artinya: “untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan antara wau athof dan wau ma’iyah, maka wau athof memberikan persekutuan atau persamaan  apa-apa yang ada sebelumnya dengan apa-apa yang ada setelahnya disisi hukum i’rab. Contoh: muhammad dan hasan telah hadir (wau disini adalah wau athof).

Adapun wau ma’iyah sesungguhnya ia tidak memberikan persekutuan atau persamaan  apa-apa yang ada sebelumnya dengan apa-apa yang ada setelahnya disisi hukum i’rab, tapi ia menunjukkan kebersamaan. Contoh : muhammad hadir bersamaan dengan terbenamnya matahari (wau disini adalah wau ma’iyah).” (fuad nikmah, mulakhas qawaidil lughatil arabiyah, mesir: nahdhotu misr, h. 72)

I’rab Maf’ul Ma’ah

Maf’ul maah beri’rab manshub sebagaimana yang telah disebutkan pada pembahasan yang telah berlalu. Berikut ini admin berikan contoh mengi’rabnya.

سِرْتُ وَ الْقَمَرَ

سَارَ : فعل ماض مبني على السكون لاتصاله بتاء الفاعل

تُ : ضمير متصل مبني على الضم في محل رفع فاعل

وَ : واو المعية مبني على الفتح

القمر : مفعول معه منصوب وعلامة نصبه الفتحة

Cukup sekian pembahasan maf’ul maah pada artikel ini. Baca pelan-pelan supaya paham. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.