Penjelasan Tentang Ta’ Marbutah Dan Ta’ Maftuhah
Ta’ Marbuthah
Pengertian ta’ marbuthah
ta’
marbuthah ( تاء مربوطة ) terdiri dari 2
kata, yaitu ta’ ( تاء ) dan marbuthah ( مربوطة ). ta’ ( تاء ) adalah huruf ta’, sedangkan marbuthah ( مربوطة ) memiliki arti “terikat”. Ia merupakan
bentuk isim maf’ul dari ربط yang artinya “mengikat”. Sesuai namanya,
ia mempunyai bentuk yang terikat hampir menyerupai bulatan.
Secara
istilah, ta’ marbuthah (ة) adalah ta’ yang berada
diakhir isim, dan ia dibaca sebagai huruf ha’ (ه)
apabila dibaca waqaf (berhenti).
Contoh ta' marbuthah
Contoh ta’
marbutah |
|
الصَّلَاةُ |
1 |
الْجُمُعَةُ |
2 |
تَحِيَّةُ الْمَسْجِدِ |
3 |
الْخُطْبَةُ |
4 |
الزَّكَاةُ |
5 |
الْفِضَّةُ |
6 |
خَدِيْجَةُ |
7 |
الْآخِرَةُ |
8 |
Keberadaan ta’ marbutah
Ta’ marbutah bisa didapati pada beberapa macam kata. Diantaranya:
1. isim muannats haqiqi
Isim mu'annats haqiqi adalah isim yang menunjukkan seseorang
yang memiliki gender perempuan. Contoh:
فَاطِمَةُ |
1 |
خَدِيْجَةُ |
2 |
عَائِشَةُ |
3 |
خَوْلَةُ |
4 |
صَفِيَّةُ |
5 |
2.
isim muannats majazi
Isim
muannats majazi adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang dihukumi memiliki gender
perempuan. Contoh:
الآخِرَةُ |
1 |
الْجَنَّةُ |
2 |
الْمَكْتَبَةُ |
3 |
الْحَقِيْبَةُ |
4 |
الْقَرْيَةُ |
5 |
3.
isim mudzakkar yang lafadznya seperti mu’annats
Ialah
nama untuk gender pria tapi lafadznya seperti muannats. Contoh:
حَمْزَةُ |
1 |
خُذَيْفَةُ |
2 |
عِكْرِيْمَةُ |
3 |
طَلْحَةُ |
4 |
مُسَيْلَمَةُ |
5 |
4.
jamak taksir
Ialah
isim yang menunjukkan jumlah yang banyak, dan ia tidak beraturan atau tidak ada
rumus baku untuk membuatnya. Contoh:
قُضَاةٌ |
1 |
أَفْئِدَةٌ |
2 |
بُغَاةٌ |
3 |
رُعَاةٌ |
4 |
Cara membaca ta’ marbutah
Ta’
marbuthah dibaca sebagai huruf ta’ sesuai harakatnya jika dalam kondisi washal,
dan ia dibaca seperti huruf ha’ (ه)
yang berharakat sukun jika dalam kondisi waqaf (berhenti). Contoh:
فِيْ فَتْرَةٍ قَصِيْرَةٍ اِمْتَدَّ الْإِسْلَأمُ إِلَى أَنْحَاءِ
الْعَالَمِ
Jika
kalimat diatas dibaca washal, bunyinya seperti ini “fi fatratin qasiiratin, imtaddal islaamu ilaa anhaa’il aalaami”.
Namun apabila ia dibaca waqaf sampai kata yang berwarna merah, maka bunyinya
adalah “fi fatratin qasiirah”. Perhatikan
contoh ta’ marbuthah yang berwarna merah, jika ia dalam kondisi washal, maka ia
dibaca sesuai harakatnya, namun jika ia dalam kondisi waqaf, maka ia dibaca
seperti huruf ha’ yang berharakat sukun.
Cara menulis ta’ marbuthah
Ta’
marbutah bisa bergandengan atau terpisah dengan huruf yang lain, karena
tempatnya berada di akhir kata. ketika ia bergandengan dengan dhamir mukhatab
atau mutakallim, maka penulisannya berubah menjadi ta’ maftuhah. Contoh:
انْسَكَبَتْ قَهْوَتِيْ |
Ketika bersambung
dengan dhomir |
جَاءَ الْحُذَيْفَةُ |
Ketika bersambung
dengan huruf-huruf yang lain |
وَ الآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ
الْأُوْلَى |
Ketika terpisah
dari huruf-huruf yang lain |
Ta’ Maftuhah
Pengertian ta’ maftuhah
Ta’
maftuhah ( تاء مفتوحة ) terdiri dari 2
kata, yaitu ta’ (تاء)
dan maftuhah (مفتوحة). ta’ ( تاء
) adalah huruf ta’ ( ت ), sedangkan maftuhah (مفتوحة) memiliki arti “terbuka”. Ia adalah bentuk isim maf’ul dari فتح
yang berarti “membuka”. Sebagaimana namanya, ia memiliki bentuk terbuka, dan 2
titiknya ada diatasnya.
Secara
istilah, ta’ maftuhah adalah ta’ yang ditandai dengan dua titik di atas yang
ditulis terbuka dan ia tetap dibaca ta’ ketika dibaca waqaf (berhenti).
Contoh ta’
maftuhah |
|
ذَهَبَتْ |
1 |
أُقِيْمَتْ |
2 |
مَوْتٌ |
3 |
بِنْتٌ |
4 |
صَالِحَاتٌ |
5 |
حَافِظَاتٌ |
6 |
بَيْتٌ |
7 |
Ta’
maftuhah terdapat pada isim dan fi’il, berbeda dengan ta’ marbuthah yang hanya
di dapati pada isim saja.
Keberadaan ta’ maftuhah
Ta’ maftuhah bisa didapati pada beberapa macam kata. Diantaranya:
1.
ia sebagai huruf ta’ asli (artinya bukan tambahan) yang berada di akhir kata,
baik kata kerja, maupun kata benda. Contoh:
نَبَتَ |
1 |
مَوْتٌ |
2 |
لَاتَ |
3 |
2.
ia berupa ta’ dhamir muttashil yang berada di akhir kata kerja lampau (madhi). Baik
ia berupa dhamir mutakallim, maupun mukhatab/mukhatabah. Contoh:
جِئْتُ |
1 |
جِئْتَ |
2 |
جِئْتِ |
3 |
3.
ia berupa ta’ ta’nits (yang menunjukkan gender mu’annats) yang berada diakhir fi’il madhi. Contoh:
جَائَتْ فَاطِمَةُ |
1 |
أَكَلَتْ الْخَدِيْجَةُ السَّمَكَ |
2 |
دَرَسَتْ الطَّالِبَةُ النَّحْوَ |
3 |
4. berada
dijamak muannats salim, ia berupa ta’ sebagai tanda bahwa ia adalah isim jamak.
Contoh:
مُسْلِمَاتُ |
1 |
صَالِحَاتُ |
2 |
جَامِلَاتُ |
3 |
Cara membaca ta’ maftuhah
Ia dibaca
sebagai huruf ta’ sesuai dengan harakatnya. Baik ketika washal maupun ketika
waqaf. Contoh:
حَتَّى إِذَا
حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّيْ تُبْتُ
الْآنَ
Apabila
dalam kondisi washal, kalimat di atas dibaca “hatta idza hadhara ahadakumul mautu qola inni tubtul aana”. Begitu juga ketika
waqaf pada kata yang berwarna merah, ia dibaca “hatta idza hadhara
ahadakumul maut”. Perhatikan contoh
ta’ maftuhah yang berwarna merah diatas, baik ketika washal maupun ketika
waqaf, iasama-sama dibaca sebagai huruf ta’, yang membedakan hanya harakatnya
saja.
Cara menulis ta’ maftuhah
ia
ditulis sebagaimana bentuknya, yaitu terbuka. Baik ketika bersambung dengan
huruf yang lain, maupun ketika terpisah.
Cukup sekian pembahasan seputar huruf ta’ marbuthah dan ta' maftuhah ini, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3 komentar untuk "Penjelasan Tentang Ta’ Marbutah Dan Ta’ Maftuhah"