Macam Macam Fi'il: Madhi, Mudhari', dan Amr
Arobiyahinstitute.com | Hai sahabat pecinta bahasa arab, pada artikel kali ini, kita akan belajar tentang macam-macam fi’il (kata kerja).
Pada artikel yang telah lalu, kita telah belajar tentang pembagian kalimah dalam bahasa arab, yang di dalamnya terdapat pembahasan mengenai fi’il. Akan tetapi pada artikel tersebut, tidak dijelaskan fi’il secara mendalam, melainkan hanya dijelaskan pengertian fi’il dan tanda-tandanya.
Maka pada artikel ini, saya akan membahas
fi’il lebih mendalam, meliputi macam-macam fi’il beserta contoh-contohnya.
Pengertian fi'il
Sebagaimana telah disebutkan di dalam artikel
tentang pembagian kalimat dalam bahasa arab, fi’il adalah kata yang
mempunyai arti dan ia terikat oleh waktu. Disini admin akan menambahkan
pengertian fi’il dari ahli bahasa arab kontemporer, seperti fu’ad nikmah.
الْفِعْلُ هُوَ كُلُّ كَلِمَةٍ
تّدُلُّ عَلَى حُدُوْثِ شَيْئٍ فِيْ زَمَنٍ خَاصٍ
Artinya:
“fi’il (kata kerja) adalah semua kata yang menunjukkan suatu kejadian pada
waktu tertentu” (fuad
nikmah, mulakhas qawaidil lughatil arabiyah, mesir: nahdhotu misr, h.
132).
Agar mudah dipahami, sebut saja fi’il
adalah kata kerja atau predikat dalam tatabahasa indonesia.
Macam-Macam Fi'il
Fi’il ada tiga macam, yaitu fi’il madhi, fi’il mudhori’, dan fi’il amr. Ketiga macam tersebut memiliki perbedaan pada waktu pengerjaannya. Mari kita bahas 3 macam fi’il tersebut satu persatu.Fi’il madhi
Fi’il madhi merupakan akar kata dalam bahasa arab. Fi’il madhi adalah kata kerja bentuk lampau, atau bisa dikatakan bahwa pekerjaannya telah dikerjakan. Hal senada diungkapkan oleh fuad nikmah dalam bukunya:
الْفِعْلُ الْمَاضِي هُوَ مَا دَلَّ عَلَى حُدُوْثِ
شَيْئٍ قَبْلَ زَمَنِ التَّكَلُّمِ (ملخص قواعد اللغة العربية: 220)
Artinya: “fi’il madhi adalah kata kerja
yang telah terjadi (telah dikerjakan) pada saat ia diucapkan”(mulakhas
qawaidul lughatil arobiyah:220)
Untuk lebih memperjelas penjelasan di
atas, berikut ini kami berikan contoh-contoh fiil madhi:
Contoh Fi’il Madhi |
|
(Telah)
datang |
جَاءَ |
(Telah) berkata |
قَالَ |
(Telah)
memukul |
ضَرَبَ |
(Telah)
makan |
أَكَلَ |
(Telah)
tidur |
نَامَ |
(Telah)
belajar |
تَعَلَّمَ |
(Telah) Bekerja |
عَمِلَ |
(Telah) Tinggal |
سَكَنَ |
(Telah) Menanam |
زَرَعَ |
(Telah) Berbicara |
تَكَلَّمَ |
(Telah) Minta
ampun |
اِسْتَغْفَرَ |
(Telah) Bermain |
لَعِبَ |
(Telah) Membaca |
قَرَأَ |
(Telah) Bermalam |
بَاتَ |
(Telah) Membersihkan |
نَظَّفَ |
(Telah) meletakkan |
وَضَعَ |
Jadi fi’il madhi mengandung arti “telah”.
Itulah kenapa ulama’ nahwu mendefinisikan fi’il adalah kata yang mempunyai arti
dan terikat oleh waktu. Karena semua fi’il pasti mengandung waktu. Baik itu
waktu lampau, sebagaimana yang dikandung fi’il madhi, atau waktu sekarang, atau
waktu yang akan datang.
Dalam artikel ini, saya akan memberikan
contoh penggunaan fi’il madhi dalam kalimat. Rumusnya ada 2, yaitu:
a. Apabila fi'ilnya adalah fi'il lazim
(baca artikel tentang fi'il lazim) maka struktur kalimatnya adalah terdiri
dari fi'il + fa'il saja.
b. Apabila fi'ilnya adalah fi'il muta'addi
(baca artikel tentang fi'il muta'addi) maka struktur kalimatnya adalah
terdiri dari fi'il + fa'il + maf'ul bih.
Zaid (Telah)
datang |
جَاءَ زَيْدٌ |
Hasan
(Telah) berkata |
قَالَ حَسَنٌ |
Faruq
(Telah) memukul musuh |
ضَرَبَ فَارُوْقٌ الْعَدُوَّ |
Catatan: kata yang berwarna merah
adalah fi’il madhi, sedangkan yang berwarna biru adalah fa’il,
dan yang berwarna coklat adalah maf’ul bih.
Fi’il mudhori’
Fi’il mudhori’ adalah kata kerja yang mengandung waktu al hadhir atau “sekarang/sedang dikerjakan”dan mustaqbal “yang akan datang”. Hal senada juga diungkapkan oleh fuad nikmah dalam bukunya:
الْفِعْلُ الْمُضَارِعُ هُوَ مَا دَلَّ عَلَى حُدُوْثِ
شَيْئٍ فشي زَمَنِ التَّكَلُّمِ أَوْ بَعْدَهُ (ملخص قواعد اللغة العربية:
223)
Artinya: “fi’il mudhari’ adalah kata kerja
yang menunjukkan ia sedang dikerjakan pada saat itu atau pada saat yang akan datang”(mulakhas
qawaidul lughatil arobiyah: 223)
Contoh fi’il mudhari’
Berikut ini kami berikan beberapa contoh
fi’il mudhari agar lebih memperjelas penjelasan yang telah dijelaskan di atas.
Contoh Fi’il Mudhari’ |
|
(Sedang/akan)
membuka |
يَفْتَحُ |
(Sedang/akan)
memukul |
يَضْرِبُ |
(Sedang/akan)
kembali |
يَرْجِعُ |
(Sedang/akan)
tidur |
يَنَامُ |
(Sedang/akan)
makan |
يَأْكُلُ |
(Sedang/akan)
mencuci |
يَغْسِلُ |
(Sedang/akan)
belajar |
يَدْرُسُ |
(Sedang/akan)
berbicara |
يَتَكَلَّمُ |
(Sedang/akan)
menyapu |
يَكْنُسُ |
(Sedang/akan)
bermalam |
يَبِيْتُ |
(Sedang/akan)
tinggal |
يَسْكُنُ |
Bagaimana menggunakan fi’il mudhori’ di dalam kalimat? Caranya sama seperti kalian menggunakan fi’il madhi dalam kalimat. Cuma fi’il madhinya diganti dengan fi’il mudhori’.
Fi’il mudhari’ +
fa’il(pelaku) |
Atau |
Fi’il
mudhari’ + fa’il(pelaku) + maf’ul bih (obyek) |
Contoh fi’il mudhori’ dalam kalimat (jumlah mufidah):
Muhammad
(Sedang) berkata |
يَقُوْلُ مُحَمَّدٌ |
Hasan
(Sedang) memukul musuhnya |
يَضْرِبُ حَسَنٌ عَدُوَّهُ |
Zaid
(Sedang) pulang dari sekolah |
يَرْجِعُ زَيْدٌ مِنَ الْمَدْرَسَةِ |
Catatan: kata yang berwarna merah adalah fi’il mudhori’, sedangkan yang berwarna biru adalah fa’il, dan yang berwarna coklat adalah keterangan tambahan.
Fi’il amr
Fi’il amr
adalah kata kerja perintah. Ia digunakan untuk memerintah seseorang. Fuad nikmah
mengungkapkan defini fi’il amr sebagai berikut:
الْفِعْلُ
الْلأَمْرِ هُوَ مَا يَطْلُبُ بِهِ حُدُوْثُ شَيْئٍ بَعْدَ زَمَنِ التَّكَلُّمِ (ملخ
قواعد اللغة العربية: 226)
Artinya: “ fi’il amr adalah kata kerja
yang dengannya ia menginginkan terjadinya sesuatu setelah ia memerintah:” ”(mulakhas
qawaidul lughatil arobiyah: 226)
Contoh fi’il amr
Berikut ini
kami berikan contoh-contoh fi’il amr supa memudahkan kalian untuk memahami
penjelasan diatas:
Contoh Fi’il Amr |
|
Bukalah |
اِفْتَحْ |
Pukullah |
اِضْرِبْ |
Kembalilah |
اِرْجِعْ |
Makanlah |
كُلْ |
Cucilah |
اِغْسِلْ |
Belajarlah |
تَعَلَّمْ |
Belajarlah |
اُدْرُسْ |
Tinggallah |
اُسْكُنْ |
Duduklah |
اِجْلِسْ |
Minta ampunlah |
اِسْتَغْفِرْ |
Berkatalah |
قُلْ |
diamlah |
اُسْكُتْ |
Di dalam fi’il amr, sudah tersimpan fa’il, wujudnya adalah أَنْتَ (kamu). Karena ketika kita menggunakan fi’il amr, pasti kita sedang berbicara atau bertatap muka dengan orang yang kita perintah. Jadi kita tinggal menambah maf’ul bih (obyek) di belakangg fi’il amr agar menjadi kalimat yang sempurna.
Contoh fi’il amr dalam kalimat (jumlah mufidah)
Bukalah pintu
itu ! |
اِفْتَحْ الْبَابَ ! |
Pukullah musuhmu
! |
اِضْرِبْ عَدُوَّكَ ! |
Kembalilah ke
rumahmu! |
اِرْجِعْ إِلَى بَيْتِكَ ! |
Catatan:
kata yang berwarna merah adalah fi’il amr, sedangkan yang berwarna biru adalah
maf’ul bih (obyek), dan yang berwarna coklat adalah keterangan tambahan.
Demikianlah pemaparan singkat mengenai fi’il dan macam-macamnya. Apabila kalian belum paham, coba baca berulang-ulang agar paham.
Apabila telah paham, silahkan kembangkan sendiri contoh-contoh penggunaan fi’il dalam kalimat. Kalian bisa menggunakan mufrodat-mufrodat yang telah kalian hapal dalam merangkai sebuah kalimat. Kalian bisa mengunduh materi macam macam fiil ini dalam format PDF disini:
Apabila kalian ingin lebih paham kenapa ada kalimat yang ada obyeknya dan ada kalimat yang tidak ada obyeknya, simak artikel saya berikutnya tentang fi'il lazim dan fi'il muta'addi.
Posting Komentar untuk "Macam Macam Fi'il: Madhi, Mudhari', dan Amr"
Posting Komentar