Isim-Isim Yang Majrur (Majruratul Asma')
Arobiyahinstitute.com | Hai sahabat arobiyah institute, setelah kita
menyelesaikan pembahasan seputar manshubatul asma’, sekarang kita akan
melanjutkan pembahasan tentang majruratul asma’ (isim-isim yang majrur). Apa itu
majruratul asma’? simak penjelasannya berikut ini:
Pengertian majruratul asma’ (isim-isim yang majrur)
Majrur
(المجرور)
berasal dari kata jar (الجر),
ia merupakan salah
satu dari macam-macam
i’rab yang berjumlah empat. Jarr (الجر) juga sering disebut dengan
khafadh (الخفض),
yang mana kata jarr
merupakan istilah yang dipakai oleh para ulama nahwu dari kalangan basriyyin atau ulama nahwu
dari daerah Bashrah. Sedangkan istilah khafadh adalah istilah yang dipakai kufiyyin atau
ulama nahwu dari daerah Kufah.
Jadi kesimpulannya, majruratul asma’ (isim-isim yang
majrur) adalah isim-isim yang mempunyai I’rab jar atau majrur. Sebagai
tambahan, perlu diketahui bahwa I’rab jar hanya digunakan oleh isim, sedangkan
fi’il dan huruf tidak menggunakannya.
Contoh-contoh isim majrur
Aku
shalat du masjid |
صَلَّيْتُ فِيْ الْمَسْجِدِ |
Aku
tinggal di apartemen |
أَسْكُنُ فِيْ الشَّقَّةِ |
Aku
duduk di kursi |
جَلَسْتُ عَلَى الْكُرْسِي |
Muhammad
adalah rasulullah |
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّهِ |
Sesungguhnya
shalat itu wajib bagi semua umat islam |
إِنَّ الصَّلّاةَ وَاجِبَةٌ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ |
Kamu
seperti singa |
أَنْتَ كَالْأَسَدِ |
Aku
menulis dengan pena |
كَتَبْتُ بِالْقَلَمِ |
Jauhilah
keburukan |
اِبْتَعِدْ عَنِ الشَّرِّ |
Semua
kata yang berwarna merah adalah contoh isim majrur.
Tanda i’rab isim majrur
Isim
majrur adalah isim yang beri’rab majrur, atau jar. Sedangkan i’rab jar mempunyai
3 tanda i’rab, yaitu kasrah, fathah, huruf ya’. Tanda kasrah digunakan oleh isim mufrad, isim jamak taksir, isim jamak muannats salim, isim maqshur, dan isim
mamdud . Tanda fathah digunakan apabila kata tersebut isim ghairu munsharif. Tanda
ya’ digunakan oleh isim mutsanna, isim jamak mudzakkar salim, dan asma’
khamsah.
Macam-macam isim yang majrur
Isim
majrur mempunyai tiga macam, yaitu isim yang didahului huruf jar, isim yang
berkedudukan sebagai mudhaf
ilaih, dan isim yang mengikuti isim yang beri’rab majrur.
isim yang didahului huruf jar
Huruf jar ada 9 macam, yaitu:
HURUF
JAR |
|
Dari |
مِنْ |
Ke |
إِلَى |
Dari |
عَنْ |
Di atas |
عَلَى |
Di / di dalam |
فِيْ |
Barangkali |
رُبَّ |
Dengan |
الْبَءُ (بِ) |
Seperti |
الْكَافُ (كَ) |
untuk |
اللَّامُ (لِ) |
Sejak |
مُذْ |
Sejak |
مُنْذُ |
Selain 9 macam diatas, ada juga yang disebut huruf Qasam (huruf untuk bersumpah), yaitu و , ب , dan ت. Semua huruf qasam mempunyai arti “demi”. Dan ia juga menjadikan isim yang berada dibelakangnya beri’rab majrur.
Ada
juga adat istisna’ yang dianggap huruf jar karena membuat isim yang ada setelahnya
beri’rab majrur. Mereka adalah عدا, خلا
dan حاشا,
ketiganya mempunyai arti “kecuali”.
Contoh:
Aku melewati
muhammad |
مَرَرْتُ بِمُحَمَّدٍ |
Aku duduk di
atas kursi |
جَلَسْتُ عَلَى الْكُرْسِيِّ |
Demi Allah |
وَاللَّهِ |
Demi Allah |
بِاللَّهِ |
Demi Allah |
تَاللَّهِ |
Para lelaki
sudah datang kecuali zaid |
جَاءَ الرِّجَالُ عَدَا زَيْدٍ |
Dengan
menyebut nama Allah |
بِسْمِ اللَّهِ |
Semua
kata yang ditulis berwana merah adalah isim majrur karena mereka didahului
huruf jar.
sebagai mudhof ilaih
Mudhof ilaih adalah isim yang menjadi tempat bersandar isim yang lain. Adapun isim yang disandarkan kepada mudhof ilaih disebut mudhof. Contoh:
Pulpennya
muhammad |
قَلَمُ مُحَمَّدٍ |
Kata
قَلَمُ adalah mudhof, sedangkan
مُحَمَّدٍ adalah mudhof ilaih. Susunan mudhof dan
mudhof ilaih disebut idhofah.
Contoh mudhof ilaih dalam kalimat:
Penanya
muhammad baru |
قَلَمُ مُحَمَّدٍ جَدِيْدٌ |
Aku datang
dari negara indonesia |
جِئْتُ مِنْ بِلَادِ إِنْدُوْنِيْسِيَا |
Kota makassar
ad di pulau sulawesi |
مَدِيْنَةُ مَاكَاسَارَ فِيْ جَزِيْرَةِ سُوْلَاوِسِي |
Ibu kota
negara indonesia adalah kota jakarta |
عَاصِمَةُ إِنْدُوْنِيْسِيَا مَدِيْنَةُ جَاكَرْتَا |
Semua
contoh yang berwarna merah adalah mudhof ilah.
tawabi’ lil majrur (yang mengikuti isim marur)
Tawabi’ adalah isim yang mengikuti isim
lainnya. Mereka tidak menetap disatu i’rab saja. Tawabi’ jumlahnya 4, yaitu na’at,
athof, taukid, badal. Jadi mereka apabila mengikuti isim majrur, maka I’rabnya
ikut majrur. Contoh:
Jenis |
Contoh |
No |
Na’at |
اِشْتَرَيْتُ الْكِتَابَ فِيْ السُّوْقِ الْجَدِيْدِ |
1 |
Aku membeli
buku di pasar baru |
||
أَسْكُنُ فِيْ الْبَيْتِ الْوَاسِعِ |
2 |
|
Saya tinggal
di rumah yang luas |
||
Athof |
مَرَرْتُ بِمُحَمَّدٍ وَخَالِدٍ |
3 |
Aku melewati
muhammad dan khalid |
||
Taukid |
مَرَرْتُ بِمُحَمَّدٍ نَفْسِهِ |
4 |
Aku melewati
muhammad |
||
Badal |
مَرَرْتُ بِمُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللَّهِ |
5 |
Aku melewati
muhammad rasulullah |
Contoh pada nomor satu dan dua, na'atnya adalah kata yang berwarna biru. Contoh pada nomor 3, athofnya adalah kata yang berwarna biru. contoh nomor 4, taukidnya adalah kata yang berwarna biru. dan contoh nomor 5, badalnya adalah kata yang berwarna biru.
Cukup
sekian penjelasan seputar isim-isim yang majrur. Semoga bisa dipahami dan
bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Selamat belajar, wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Referensi:
mulakhas qawaidul lughatil arobiyyah : fu'ad nikmah
Posting Komentar untuk "Isim-Isim Yang Majrur (Majruratul Asma')"