Macam-Macam Maa (ما)

macam macam maa (ما)

Arobiyahinstitute.com
| Pada artikel ini saya akan membahas macam-macam maa (ما). Telah kita ketahui bahwa bahasa arab merupakan bahasa yang kaya dengan kosakata. Sering kita temui suatu kata dalam bahasa arab yang memiliki arti lebih dari satu, misalnya kata أخذ ia bisa bermakna mengambil, dan bisa juga memulai. 
Begitu juga dengan kata yang akan kita bahas dalam artikel ini, yakni kata maa (ما). Ia memiliki arti yang lebih dari satu tergantung sebagai apa ia dalam sebuah kalimat. Bahkan ia kata yang berjenis ganda, kadang-kadang maa (ما) berupa isim, dan kadang-kadang ia juga berupa huruf.

Kondisi Maa (ما) Sebagai Isim

Maa (ما) sebagai isim ketika ia menjadi maa maushulah, maa istifham, maa syartiyah, dan maa ta’ajjubiyah.

Maa (ماMaushulah

Pada artikel tersendiri saya sudah membahas isim maushul secara keseluruhan, disini kita hanya akan menyinggung Maa (ما) maushulah saja, yang mana ia merupakan salah satu macam dari macam-macam isim maushul. Ia digunakan untuk sesuatu yang tidak berakal, baik mudzakkar maupun muannats, baik mufrod, mutsanna, maupun jamak. Contoh:

أَعْجَبَنِيْ مَا كَتَبْتَ مِنْ قِصَّةٍ

1

Kisah yang kamu tulis mengagumkanku

أُرِيْدُ أنْ آكُلَ مِثْلَ مَا أَكَلْتَهُ

2

Aku ingin makan makanan seperti yang telah kamu makan

Maa (ما) istifham

Maa (ما) istifham digunakan untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal, ia memiliki arti “apa”. Contoh:

مَا اسْمُكَ ؟

1

Apa namamu?

مَا رَقْمُ هَاتِفِكَ؟

2

Apa nomor telponmu?

Maa (ما) Syartiyah

Maa (ما) adalah salah satu adawatul jazmi, ia menjazmkan 2 fi’il mudhari’.

Yang pertama sebagai fi’il syart, dan yang kedua sebagai jawabu syart. Contoh:

مَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ

1

Kebaikan apapun yang kalian kerjakan, niscaya Allah mengetahuinya

مَا تَفْعَلْ مِنْ حَسَنَاتٍ تَجِدْهَا

2

Kebaikan apapun yang kamu kerjakan, kamu akan mendapatkannya

مَا تَزْرَعْهُ فِي صِغَرِكَ سَتَجِدْهُ عِنْدَ الْكِبَرِ

3

Apapun yang kamu tanam diwaktu kecil, akan kamu dapat pada waktu dewasa

Maa (ما) Ta’ajjubiyah

Kalimat ta’ajjub adalah kalimat yang digunakan ketika mengagumi sesuatu. Maa (ما) ketika berada di kalimat ta’ajjub, ia memiliki makna “sesuatu yang besar/ hebat/ agung), ia di i’rab sebagai mubtada’. Contoh:

مَا أجْمَلَ الزُّهُوْرَ

1

Betapa indahnya bunga-bunga itu

مَا أَحْسَنَ زَيْدًا

2

Betapa baiknya zaid

مَا أَوْسَعَ بَيْتَكَ

3

Betapa luasnya rumahmu

Kondisi Maa (ما) Sebagai Huruf

Maa (ما) sebagai huruf  ketika ia menjadi Maa (ما) nafi yang masuk ke fi’il, Maa (ما) nafi yang masuk mubtada’ khobar, baik ia beramal dengan amalnya laisa maupun tidak, maa (ما) zaidah kaffah ‘anil amal, dan maa (ما) zaidah ghoiru kaffah ‘anil amal.

Maa (ما) Nafi Yang Masuk Ke Fi’il

Maa (ما) nafi biasanya masuk fi’il madhi, tapi kadang juga masuk ke fi’il mudhori’ berfungsi menafikan fi’il pada waktu sekarang ataupun mustaqbal. Contoh:

مَا نَامَ زَيْدٌ

1

Muhammad tidak tidur

إِنْ تَجْتَهِدْ فَمَا أَمْتَنِعُ عَنْ مُكَافَأَتِكَ

2

Jika kamu bersungguh sungguh, maka aku tidak bisa mencegahmu menjadi pandai

Maa (ما) Nafi Yang Masuk Mubtada’ Khobar

Disini ada 2 macam maa (ما), yakni maa (ما) nafi yang beramal seperti amalnya laisa, dan maa (ما) nafi biasa (tidak beramal seperti amalnya laisa atau tidak mengubah i’rab mubtada’ khobar).contoh:

Contoh maa (ما) nafi yang beramal seperti amalnya laisa

مَا مُحَمَّدٌ ذَاهِبًا

1

Muhammad tidak pergi

مَا الْحَصُوْنُ مُنِيْعَةً

2

benteng itu tidak kokoh

Contoh maa (ما) nafi biasa (tidak mengubah i’rab mubtada’ khobar)

مَا أَنْتَ إِلَّا شَاعِرٌ

3

Tidaklah kamu itu melainkan hanya seorang penyair

مَا قَائِمٌ زَيْدٌ

4

Muhammad tidak berdiri

 

Maa (ما) Zaidah Kaffah ‘Anil Amal

Maa (ما) Zaidah Kaffah ‘Anil Amal adalah huruf  maa (ما) yang membatalkan amal sesuatu yang bersambung dengannya. Misalnya jika maa (ما) bersambung dengan inna wa akhwatuha, maka ia membatalkan amal inna. Contoh:

إِنَّمَا الْعَدْلُ أَسَاسُ الْحُكْمِ

Sesungguhnya keadilah itu asas hukum

 

Begitu juga jika maa (ما) bersambung dengan fi’il قَلَّ, كَثُرَ, طَالَ, maka ia membatalkan amal fi’il-fi’il tersebut. Yang mana pada dasarnya fi’il membutuhkan fa’il, tapi ketika bersambung dengan maa (ما), maka fi’il-fi’il tersebut tidak lagi membutuhkan fa’il. Contoh:

قَلَّمَا يَتَمَكَّنُ الْمُهْمِلُ مِنَ الْوُصُوْلِ إِلَى غَايَتِهِ

Sedikit sekali orang yang lalai mampu mencapai tujuannya

 

Begitu juga jika maa (ما) bersambung dengan huruf jar ك, dan رُبَّ, maka ia membatalkan amal kedua huruf jar tersebut. Contoh:

رُبَّمَا صَدِيْقٌ أَنْفَعُ مِنْ شَقِيْقٍ

Boleh jadi seorang teman lebih bermanfaat dari saudara kandung

Maa (ما) Zaidah Ghoiru Kaffah ‘Anil Amal

Maa (ما) zaidah ghoiru kaffah ‘anil amal adalah huruf maa (ما) yang tidak membatalkan amal sesuatu yang bersambung dengannya. Misalnya ketika maa (ما) bersambung dengan huruf jar مِنْ, عَنْ, dan ب. Begitu juga jika ia bersambung dengan sebagian dharaf, قَبْلَ, بَعْدَ, dan دُوْنَ. Contoh:

رَجَوْتُهُ الْحُضُوْرَ دُوْنَمَا تَأَخُّرٍ


Aku berharap dia hadir tanpa terlambat

Sampai disini pembahasan kita mengenai macam-macam maa (ما), semoga dapat dipahami dan bermanfaat bagi para pembaca semuanya.